Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa lembaga DPR RI mendapat kabar baik di awal tahun 2020 ini. Kabar baik itu adalah DPR mendapatkan kepercayaan publik yang cukup tinggi.
Hal itu dikatakan Puan ketika menghadiri Seminar Nasional Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI dengan tema “Arah Baru Kebijakan MKD : Upaya Menghadirkan Peradaban “Hikmah” di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Senin (24/2).
Baca: Puan Inginkan Nilai-Nilai 4 Pilar Kebangsaan Dipraktikan
"Awal tahun ini ada kabar baik. Salah satu survei publik menyebutkan bahwa DPR mendapatkan kepercayaan masyarakat. Ini tantangan kita semua," kata Puan.
Politikus PDI Perjuangan itu merujuk pada hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) yang menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap DPR mencapai 50,6 persen.
Menurut dia, hasil survei tersebut sedikit mengalami peningkatan dibandingkan survei serupa yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada Oktober 2019 lalu.
"Tadinya kepercayaan masyarakat itu 40 persen. Artinya dari Oktober sampai Januari kinerja kita lebih baik," papar Puan.
Puan menyatakan,salah satu kinerja yang membuat DPR mendapatkan kepercayaan publik yang meningkat adalah dalam hal kehadiran anggota dewan ketika mengikuti rapat paripurna.
Mantan Menteri Koordinator bidan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu mengatakan, jika sebelumnya pimpinan dewan harus menunggu terlebih dahulu anggota datang, namun tidak pada saat ini.
"Lihat rapat paripurna ini dihadiri anggota DPR sekarang lebih baik. Kami harapkan gotong royong dari anggota DPR, bahwa kinerja DPR itu di kehadiran di paripurna semua disorot media," ujar dia.
Puan menegaskan, seluruh wakil rakyat memang memiliki kewajiban untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kinerja lembaga legislatif.
"Sebab, sikap anggota DPR dipandang secara kolektif kolegial oleh masyarakat," tandas Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan ini.
Baca: Hasil Survei Indo Barometer, Djarot: Prabowo Mau Maju Lagi?
Untuk diketahui, survei yang dilakukan dua lembaga survei itu dilakukan terhadap 2.197 responden di 220 desa/kelurahan secara proporsional.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen.
