Ikuti Kami

Puan Ingatkan PON Papua Tak Picu Klaster Baru COVID-19

Untuk itu Puan mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Puan Ingatkan PON Papua Tak Picu Klaster Baru COVID-19
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan penyelenggara Pesta Olahraga Nasional (PON) XX Papua jangan sampai menimbulkan klaster-klaster baru COVID-19.

Untuk itu Puan mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, pandemi Covid-19 belum berakhir dan masih mengancam semua pihak.

Pemerintah pun diimbau untuk bijak dalam mengkaji penyelenggaraan PON agar tidak menjadi bom waktu yang justru bisa memakan banyak korban.

Baca: MY Esti Harap PON Harus Beri Dampak Positif Bagi Warga Papua

“Jangan sampai Pesta Olahraga Nasional menjadi klaster baru Covid-19,” ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (17/9).

Puan lantas menyoroti tingginya kasus Covid-19 di Papua saat ini dan berharap pemerintah pusat segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menekan laju kasus.

Lanjut Puan menuturkan, per 15 September 2021, Papua dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus aktif tertinggi di Indonesia.

Jawa Tengah merupakan provinsi terbanyak kasus aktif Covid-19 dengan jumlah 11.084, sementara itu di Papua terdapat 7.861 kasus.

Sebagai catatan, yang dimaksud kasus aktif adalah pasien yang masih sakit, belum sembuh, dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri atau terpadu.

Baca: Edo Ajak Masyarakat Papua Sukseskan PON XX

“Perlu ada upaya khusus untuk mencegah penyebaran virus corona di Papua. Tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama di daerah itu perlu dilibatkan,” kata Puan.

Puan juga menegaskan, pemerintah pusat perlu lebih memperhatikan kinerja pemerintah daerah dalam penanganan pandemi agar tidak ada rakyat yang tidak mendapat akses vaksin.

“Meski Presiden RI telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 yang bermuatan sanksi bagi masyarakat penolak vaksin, namun pada kenyataannya cakupan vaksinasi di Indonesia masih belum merata,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Quote