Ikuti Kami

Puan Pastikan Dana Abadi Kebudayaan Minimal Rp5 Triliun

Dana tersebut sesuai aspirasi para seniman dan budayawan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Puan Pastikan Dana Abadi Kebudayaan Minimal Rp5 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani.

Solo, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menyebut saat ini pemerintah sudah menyiapkan dana abadi kebudayaan minimal sebesar Rp5 triliun.

Baca: Puan Harumkan Indonesia di Festival Janadriyah Saudi Arabia

Dana tersebut sesuai aspirasi para seniman dan budayawan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat Kongres Kebudayaan Desember lalu. Saat ini kebutuhan untuk dana abadi kebudayaan itu masih dicek oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Saat ini saya minta agar dicek oleh Mendikbud. Harapannya bisa lebih dari itu, bisa sampai Rp 50 triliun," ujar Puan saat mengisi Kuliah Umum dengan tema 'Inovasi Seni Menuju Indonesia Maju dan Berbudaya di Era Industri 4.0' di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin (18/3).

Putri dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno itu mengatakan, dana abadi kebudayaan tersebut nantinya akan digunakan untuk menjaga kearifan lokal dan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Kendati begitu, Puan menambahkan, penggunaan dana tersebut juga tidak bisa sembarangan. Melainkan harus mengikuti mekanisme yang ada dan sesuai dengan ketentuannya. Namun untuk mekanisme pemanfaatan nya, saat ini masih dalam pembahasan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca: Kemenko PMK Matangkan Pemanfaatan Dana AbadiPendidikan

"Program ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebudayaan dan perkembangan budaya di dalam negeri. Diharapkan, minat para anak bangsa terhadap kebudayaan juga bisa tersalurkan," kata Puan yang juga Politisi PDI Perjuangan ini.

Bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebudayaan Indonesia lainnya adalah dalam waktu dekat ini pemerintah berencana membangun tempat kesenian sekelas Opera House seperti di Sidney.

"Coba bayangkan kalau mahasiswa ISI bisa pentas di situ. Saya juga melihat dedikasi mahasiswa ISI terhadap kesenian dan kebudayaan Indonesia luar biasa," ujarnya.

Quote