Ikuti Kami

Puan Tegaskan DPR Kawal Ketat Kasus Cemaran Cesium 137 di Banten

Puan mengingatkan, pencemaran lingkungan dengan dampak serius seperti Cesium 137 tidak boleh terulang.

Puan Tegaskan DPR Kawal Ketat Kasus Cemaran Cesium 137 di Banten
Ketua DPR RI Puan Maharani - Foto: TV Parlemen

Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik menegaskan DPR akan mengawal secara ketat penanganan kasus cemaran Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Puan menekankan, evaluasi menyeluruh harus dilakukan agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa depan.

"Terkait dengan Cesium yang tadi menjadi masalah di Cikande, tentu saja kami akan melakukan fungsi pengawasan dengan komisi yang terkait. Ada komisi lingkungan hidup, komisi industri, dan lain sebagainya, nanti untuk bisa mengawasi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Puan mengingatkan, pencemaran lingkungan dengan dampak serius seperti Cesium 137 tidak boleh terulang. “Dan itu tidak boleh terjadi lagi dan harus dievaluasi, dan sekarang ditutup karena itu akan merugikan masyarakat yang berada di situ,” tegas Politisi Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Seperti diketahui, Pemerintah resmi menetapkan cemaran Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande sebagai kejadian khusus cemaran radiasi. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan status ini pada Selasa (30/9), yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengawasan ketat keluar masuk barang maupun kendaraan di area tersebut.

Cs-137 sendiri adalah zat radioaktif buatan yang biasa digunakan dalam peralatan industri untuk mengukur aliran cairan maupun ketebalan bahan. Jika masuk ke tubuh, zat ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius hingga meningkatkan risiko kanker.

Kasus ini mencuat setelah Amerika Serikat menolak produk udang beku asal Indonesia pada Agustus lalu karena terdeteksi adanya paparan radiasi. Investigasi lintas lembaga di dalam negeri kemudian menemukan sumbernya berasal dari aktivitas industri logam di Cikande, bukan dari laut maupun tambak.

Puan menegaskan, DPR melalui komisi-komisi terkait akan memastikan adanya langkah pencegahan yang lebih ketat ke depan. 

“Implementasi pengawasan menjadi sangat penting agar masyarakat terlindungi dan kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.

Quote