Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan mengingatkan jangan menjadikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, hanyalah sekedar semboyan belaka, tetapi juga digunakan sebagai pedoman kehidupan dan sarana guna mencapai cita-cita Bangsa Indonesia.
Baca: Putra: Toleransi & Kemanusiaan Garda Depan Jaga Kebhinekaan
"Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda, tetapi tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia," ungkap Putra Nababan dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Jakarta Timur, Sabtu (13/8).
Ia juga menegaskan bahwa NKRI terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, ras, dan budaya dengan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, serta memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Sehingga, lanjutnya, jangan sampai keberagaman ini membuat Indonesia sebagai negara yang rawan menjadi tempat berseminya benih-benih gerakan radikalisme dan intoleransi.
"Sebab gerakan radikalisme dan gerakan-gerakan intoleran dapat merongrong eksistensi Pancasila di negeri ini," tandas mantan pemred Berita TV itu.
Baca: Putra: Komitmen Kebangsaan Generasi Muda Bendung Intoleransi
Dihadapan generasi muda dan orang tua yang hadir di Rumah Aspirasi, Putra menuturkan bahwa sebagai generasi muda yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan kehidupan akademik.
Generasi muda juga diharapkan tetap terus menempa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki jiwa toleransi yang kuat serta semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi.
