Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI Putra Nababan menyebut keluarga menjadi fondasi utama dalam pembinaan karakter Pancasila pada generasi penerus bangsa. Sehingga kehidupan keluarga inti sangat berkontribusi dalam proses pembinaan, pendidikan, dan pembentukan kepribadian anak sejak dini.
"Orang tua merupakan penanggungjawab utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak anak sejak dini. Ini menjadi titik awal pembentukan sikap dan moral seseorang anak melalui keluarga, " kata Putra dalam Sosialisasi MPR Sabtu (17/5) di Jakarta.
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi dan kemudahan memperoleh informasi serta semakin terbatasnya sumber alam, hanya manusia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan (humanities) yang tumbuh sebagai pribadi yang matang, menjadi bagian warga dunia, dan mampu memenuhi kewajiban sosial dan masyarakat.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Pentingnya Integritas bagi Pemimpin
"Nilai-nilai kemanusiaan menjadi sangat penting ditanamkan dan terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari terutama mengingat masalah yang banyak terjadi pada saat ini adalah yang terkait dengan etik, seperti masalah lingkungan, korupsi, terorisme dan tidak meratanya kesejahteraan," tandasnya.
Peran orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya, kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak, saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak, mewujudkan kepercayaan, dan mengadakan rapat keluarga.
"Keluarga memiliki posisi sangat strategis dalam membangun karakter bangsa dan utamanya menyukseskan pendidikan anak pada satuan pendidikannya. Sebagai suatu sistem, keluarga dan masyarakat berperan strategis menyukseskan pendidikan anak di satuan pendidikan. Di era digital, peran keluarga dan masyarakat tetap tidak tergantikan dalam menanamkan Pancasila sejak usia dini," katanya.
Penanaman nilai-nilai termasuk nilai Pancasila di lingkungan keluarga utamanya dilakukan melalui keteladan dan pembiasaan. Hal ini dilakukan mengingat anak usia dini merupakan peniru ulung dan belum dapat berfikir abstrak.
Baca: Ganjar Ingatkan Tak Boleh Ada Matahari Kembar
"Anak dapat meniru perilaku dari orang lain. Untuk itu kita para orang tua harus bisa menjadi model yang positif agar nilai-nilai Pancasila itu dapat dinternalisasi melalui keteladanan orang tua terhadap anak," pungkasnya
Seperti diketahui, Setelah keteladanan dan pembiasaan itu berjalan dan menjadi rutinitas keluarga maka nilai-nilai pancasila itu akan membudaya dan menjadi ciri khas dalam pembentukan sikap dan moral anggota keluarga.
Keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu memiliki fungsi kontrol dan keteladanan dalam melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila tersebut. Sehingga pada akhirnya akan terwujud manusia sebagai anggota keluarga yang pancasilais dan keluarga yang Pancasilais juga dengan penerapan nilai-nilai pancasila dalam aspek kehidupannya sehari-hari.