Ikuti Kami

Rahmad Desak Usut Bocornya Sertifikat Vaksinasi Presiden

Rahmad menuturkan, pelaku penyebar sertifikat vaksinasi Jokowi bisa ditelusuri, bahkan menurut Dia, hal tersebut termasuk pencurian.

Rahmad Desak Usut Bocornya Sertifikat Vaksinasi Presiden
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Rahmad Handoyo meminta kasus bocornya sertifikat vaksinasi Presiden Jokowi diusut tuntas

“Pendalaman dulu siapa yang bertanggung Jawab, kemudian siapa yang mencuri data dan menyebarkan, itu harus bertanggung jawab,” kata Rahmad di Jakarta, Jumat (3/9).

Baca: Puan Ingatkan Pemerintah Harus Lindungi Data-data Pribadi

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, pelaku penyebar sertifikat vaksinasi Jokowi bisa ditelusuri, bahkan menurut Dia, hal tersebut termasuk pencurian.

“Ini harus didalami dan dituntaskan siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang mengambil data itu, itu harus dipertanggungjawabkan dari sisi hukum,” tegasnya.

Rahmad menyebut penyempurnaan sistem untuk perlindungan data pribadi, apalagi di masa proses vaksinasi COVID yang sedang berjalan perlu diperhatikan.

“Proses penyempurnaan, perbaikan, dan pengawasan data milik publik harus diperkuat. Memang disadari Kemenkes tidak ahli di bidang ini, tentu perlu kolaborasi dengan Kominfo, dan Badan Siber Nasional. Jadi antisipasi dan mitigasi perlu dilakukan,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan, sertifikat vaksinasi yang memuat nama Jokowi beserta NIK lengkap dengan tanggal lahir Jokowi dan barcode beredar di jagat maya Twitter, Jumat.

Baca: Keamanan Aplikasi PeduliLindungi Harus Ditingkatkan!

Surat keterangan vaksinasi COVID-19 itu menyatakan bahwa Jokowi telah divaksinasi untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.

Selain itu, pada bagian bawah sertifikat tersebut, ada logo KPC-PEN, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN. Beredarnya sertifikat tersebut dikaitkan dengan bocornya data di aplikasi PeduliLindungi.

Quote