Ikuti Kami

Raker Menlu Retno, Adian: Harus Jadikan Bangsa Lebih Baik

Bagi Adian tak penting apakah Retno terpilih satu atau dua periode.

Raker Menlu Retno, Adian: Harus Jadikan Bangsa Lebih Baik
Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Adian Napitupulu.(Foto:Gesuri.id)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Adian Napitupulu, mengatakan menteri lama yang terpilih kembali di periode kedua kabinet Presiden Jokowi harus bisa membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Baca: Raker Menhan Prabowo, Adian: Dipaparkan Tapi Tak Dibacakan

Hal itu diutarakan dengan gamblang oleh Adian, saat rapat kerja perdana Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi bersama Komisi I DPR RI, di ruang rapat Komisi I, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10).

Baginya tak penting apakah Retno terpilih satu atau dua periode.

"Selamat pagi, Bu Menteri. Saya Adian Napitupulu, Fraksi PDI Perjuangan. Saya pikir saya tidak akan muji-muji Bu Menteri. Mau terpilih sekali, dua kali itu nggak penting. Yang penting bagaimana membangun bangsa ini menjadi lebih baik. Merdeka!" kata Adian.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menghadiri rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI. Retno hadir bersama Wamenlu Mahendra Siregar beserta sejumlah pejabat Eselon I di Kementerian Luar Negeri.

"Saya ucapkan selamat kepada Ibu Retno karena terpilih kembali sebagai Menteri Luar Negeri. Nama saya Junico Siahaan dari Fraksi PDI Perjuangan," ujar Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan Junico Siahaan. 

Dalam kesempatan ini, Retno juga memperkenalkan jajaran pejabat eselon I di Kementerian Luar Negeri dan wakilnya, Mahendra Siregar.

"Wakil Menteri Luar Negeri Duta Besar Mahendra Siregar. Bukan orang baru dan bukan pertama kali beliau hadir di rapat Komisi I. Beliau memiliki tugas khusus, yaitu adalah untuk meningkatkan diplomasi ekonomi. Jadi tupoksi beliau jelas diberikan oleh Pak Presiden," ucap Retno.

Retno lalu menjelaskan program-program prioritas Kementerian Luar Negeri periode 2019-2024. Prioritas itu di antaranya berkaitan dengan program perlindungan WNI di luar negeri serta program peningkatan diplomasi kedaulatan dan kebangsaan.

"Indonesia masih akan duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Tahun 2020-2022 Indonesia akan menjadi anggota tidak tetap Dewan HAM PBB," jelas Retno.

Retno lalu meminta dukungan kepada Komisi I DPR. Ia berharap dapat menjalankan tugas di Kemlu dengan baik.

"Terima kasih atas ucapan selamat dari Komisi I. Kami mohon dukungan dan kerja sama Ibu dan Bapak agar tugas-tugas berat tersebut dapat kami lakukan dengan baik," tuturnya.

Baca: Soal Negara Kepulauan, Diplomasi Dengan AS Harus Diperkuat

Saat ini, rapat kerja masih berlangsung. Rapat dilanjutkan dengan pembahasan anggaran Kementerian Luar Negeri yang dibacakan oleh Sekjen Kemlu Mayerfas.

Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya. Wakil Ketua Komisi I Bambang Kristiono dan Utut Adianto turut hadir.

Quote