Jakarta, Gesuri.id - Embun belum sepenuhnya mengering dari pucuk ilalang ketika Drs Rapidin Simbolon menuruni jalan tanah menuju hamparan ladang di Desa Gurgur Aekraja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sabtu siang (15/11).
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara itu datang tanpa panggung, tanpa tenda acara.
Rapidin didampingi Tonny Simanjuntak wakil Bupati Toba 2016-2020, Ketua DPRD Toba Frans Hendrik Tambunan, Politisi PDIP lainnya Rinto M Simanjuntak, Ketua Sonak Malela Kabupaten Toba Tengku Pardede dan sejumlah tokoh tani lainnya ikut hadir.
Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa
Hanya jalur setapak di antara rumpun jagung dan beberapa petani yang menunggu dengan lahan yang siap ditanami.
Rapidin, yang kini duduk di Komisi XIII DPR RI, kembali membawa apa yang kerap dijanjikannya sejak lama benih jagung unggul P-32 bibit yang belakangan dianggap cocok dengan kontur tanah di Tampahan.
“Saya tahu betul apa yang dihadapi petani kecil. Sulitnya bukan cerita, tapi kenyataan,” ujar Rapidin di tengah ladang, suaranya tertahan angin yang turun dari perbukitan Balige.
Kedatangannya disambut hangat warga. Camat Tampahan, Evi Lisbeth Situmorang tampak antusian dan bangga kepada Rapidin yang datang mempedulikan warganya.
Dalam pertemuan itu tidak ada sambutan formal, kecuali ungkapan syukur para petani yang merasakan jarang sekali pejabat datang hingga ke lereng ladang seperti hari itu.
“Terima kasih karena datang langsung ke tempat kami bekerja,” kata Evi.
"Di desa ini, tanahnya subur. Bibit jagung ini bisa membantu memperkuat ketahanan pangan, bukan hanya untuk Toba, tapi untuk keluarga-keluarga kami sendiri,"ujarnya lagi.
Frans Hendrik Tambunan mengungkapkan hal senada. Baginya, kedatangan Rapidin membumikan politik membuatnya bisa disentuh dan dirasakan oleh masyarakat kecil.
“Semoga bibit ini membawa berkah dan hasil panen yang baik. Dan semoga bantuan seperti ini tidak berhenti di sini. Dan saya akan segera upayakan agar pengairan dapat membantu sistem pertanian yang bapak dan ibu kelola,” ujarnya.
Dari kerumunan petani, Cristin boru Simanjuntak, perempuan dengan selendang lusuh di bahunya, ikut menyampaikan terima kasih.
“Semoga Tuhan memberi kesehatan untuk bapak. Kami jarang dapat perhatian seperti ini,” katanya.
Rapidin hanya tersenyum kecil dan berharap, benih jagung yang dibawanya atas gotong royong partai itu bisa benar-benar berdampak baik bagi petani kecil.
“Ini bukan pemberian, ini titipan harapan. Semoga jagung ini tumbuh baik dan menguatkan ekonomi keluarga di sini,” ujarnya.
Selesai dari Gurgur Aekraja, rombongan bergerak ke Desa Parsaoran Nainggolan di Taput Kecamatan Pahae Jae, melanjutkan penyerahan bibit di perladangan lain.
Satu per satu, janji yang ia ucapkan pada musim tanam sebelumnya, mulai ia penuhi.
“Ini bukan pemberian, ini titipan harapan. Semoga jagung ini tumbuh baik dan menguatkan ekonomi keluarga di sini,” ujarnya.
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing
Selesai dari Gurgur Aekraja, rombongan bergerak ke Desa Parsaoran Nainggolan di Taput Kecamatan Pahae Jae, melanjutkan penyerahan bibit di perladangan lain.
Satu per satu, janji yang ia ucapkan pada musim tanam sebelumnya, mulai ia penuhi.
Di tengah politik yang hiruk-pikuk di kota, jalan tanah Gurgur sore itu menjadi panggung kecil yang sederhana.
Yang tersisa hanyalah para petani yang menatap tumpukan benih jagung di tangan mereka menggenggamnya seperti menggenggam peluang kecil menuju musim panen yang lebih baik.

















































































