Ambon, Gesuri.id – Ketua DPRD Maluku Fraksi PDI Perjuangan, Benhur George Watubun, angkat bicara soal rentetan kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Ia menyatakan program yang digagas pemerintah pusat itu kini justru banyak dikeluhkan masyarakat.
“Bagaimana tidak, hampir di setiap daerah secara nasional selalu ada keluhan siswa terkait peristiwa keracunan MBG. Bahkan untuk Maluku, baru di bulan September 2025 saja sudah terjadi tiga kasus,” kata Benhur dikutip dari Ambon Ekspres, Minggu (21/9/2025).
Menurut Benhur, skema penyaluran MBG perlu dievaluasi secara menyeluruh. “Saya kira skema MBG harus diubah. Diberikan saja kepada orang tua siswa untuk memasak sesuai standar gizi, agar terbebas dari masalah keracunan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan penyelenggara MBG. “Saya duga pihak yang mengelola MBG ini kurang teliti. Makanya kerjanya asal-asalan. Buktinya ditemui banyak keracunan,” katanya menambahkan.
Data yang dihimpun media ini mencatat, sebanyak 30 siswa SMP Negeri Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari dapur sehat program MBG pada Kamis (11/9/2025).
Kasus serupa terjadi di Kota Tual, di mana 17 siswa SDN 19 Tual keracunan pada Kamis (18/9/2025).
Hanya berselang sehari, 16 siswa SD Inpres Passo, Kota Ambon, juga dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan pada Jumat (19/9/2025). Dengan demikian, total siswa di Maluku yang mengalami keracunan akibat MBG sepanjang September 2025 telah mencapai 63 orang.
Benhur menegaskan evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan agar program MBG tidak menimbulkan masalah baru.
“Program ini bagus, tapi kalau pengelolaan dan pengawasannya lemah, malah jadi petaka bagi anak-anak kita,” pungkasnya.