Ikuti Kami

Risma Optimistis BLT Minyak Goreng Rampung Sebelum Lebaran

Risma mengatakan meski hampir rampung, masih juga ditemukan kendala dalam penyaluran, baik karena kondisi geografis maupun data penerima.

Risma Optimistis BLT Minyak Goreng Rampung Sebelum Lebaran
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini meyakini penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng rampung sebelum Lebaran 1443 Hijriah, karena saat ini sudah mencapai 98 persen.

"Akan rampung Insya Allah, ini 2-3 hari akan selesai," kata Risma usai melantik pejabat di lingkungan Kementerian Sosial di Jakarta, Senin (25/4).

Risma mengatakan meski hampir rampung, masih juga ditemukan kendala dalam penyaluran, baik karena kondisi geografis maupun data penerima.

Baca: Ganjar Dukung Kebijakan Larang Ekspor Migor & Bahan Bakunya

"Kendalanya banyak, Indonesia ini kan kepulauan, kemudian ada yang di Papua jaraknya jauh, terpaksa kita terobos bagaimana bisa dibagikan, kemarin kita kirim pakai pesawat untuk mempercepat," katanya.

BLT minyak goreng diberikan dengan indeks Rp100.000 setiap bulan selama tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni, yang diserahkan sekaligus pada bulan April 2022.

Sehingga, masyarakat yang memenuhi syarat akan menerima bantuan senilai Rp300 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) yang diserahkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia.

Baca: Ramadan Berbagi, Vanda Salurkan Beras dan Migor Mbak Puan

BLT minyak goreng menjangkau sasaran sebanyak 20,65 juta KPM. Mereka adalah 18,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan 1,85 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum terdaftar sebagai penerima BPNT.

Kebijakan BLT minyak goreng merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi, menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan, sebagai landasan penting dalam upaya mendukung dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Dengan demikian, kebijakan BLT minyak goreng juga berkontribusi dalam penguatan fondasi ekonomi menghadapi berbagai tantangan dan risiko atas dinamika ekonomi global dan domestik.

Quote