Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri Suntik Anggaran ke Pelabuhan Kejawanan, Pusat Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Maritim

Kunjungan itu bertujuan meninjau kondisi pelabuhan serta mengawal rencana pengembangannya yang akan dimulai tahun depan.

Rokhmin Dahuri Suntik Anggaran ke Pelabuhan Kejawanan, Pusat Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Maritim
Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, pimpin 12 anggota Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan dan Kawasan Ekowisata Mangrove Mundu Pesisir, Kota Cirebon, Senin (21/7).

Kunjungan itu bertujuan meninjau kondisi pelabuhan serta mengawal rencana pengembangannya yang akan dimulai tahun depan.

“Insya Allah, dengan suntikan anggaran ini, Kejawanan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi maritim kawasan. Namun karena pelabuhan ini berstatus Ecofishing Port, pengelolaannya harus benar-benar ramah lingkungan,” tegas Rokhmin Dahuri, dalam keterangannya, Rabu (23/7).

Rektor Universitas UMMI Bogor ini menegaskan pentingnya zero waste processing, penggunaan energi terbarukan, dan pelibatan nelayan dalam tata kelola pelabuhan.

Usai kunjungan ke pelabuhan, rombongan menyambangi kawasan wisata bahari dan ekowisata mangrove yang dikelola masyarakat sejak 2013.

“Ekowisata mangrove ini harus terus didukung. Pesisir bukan hanya urusan tangkap ikan, tapi juga konservasi dan kesejahteraan,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004 itu.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Irjen. Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menjelaskan bahwa saat ini PPN Kejawanan hanya mampu menampung sekitar 280 kapal.

Dengan dukungan anggaran sebesar Rp480 miliar dari KKP, kapasitas pelabuhan akan ditingkatkan menjadi 587 kapal. Volume produksi ikan pun ditargetkan meningkat dua kali lipat, dari 6.000 ton menjadi 12.000 ton per tahun.

Komisi IV DPR RI, menegaskan komitmennya untuk mengawasi proses pendaratan dan pengolahan hasil perikanan agar berjalan tanpa limbah (zero waste). DPR RI juga mendengar langsung suara nelayan, mulai dari dermaga dangkal hingga pasar ikan yang perlu revitalisasi. Semua aspirasi ditampung untuk diwujudkan.  

Usai meninjau pelabuhan, rombongan melanjutkan agenda ke kawasan wisata bahari Kejawanan,  salah satu ikon pesisir Cirebon.

Kemudian, kunjungan ke kawasan ekowisata mangrove Mundu Pesisir yang merupakan inisiatif masyarakat yang telah berkembang secara mandiri sejak 2013. 

Komisi IV DPR RI menegaskan dukungannya terhadap keberlanjutan dan pengembangan kawasan ekowisata mangrove berbasis masyarakat tersebut.

Di lokasi itu, Rokhmin menekankan pentingnya pengelolaan kawasan pesisir yang terintegrasi antara kepentingan ekonomi, ekowisata, dan konservasi lingkungan.

Guru Besar IPB University itu turut mendorong pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya, untuk menggantikan bahan bakar fosil di kawasan pelabuhan.

Sebelum meninjau pelabuhan, Rokhmin mengunjungi Kelurahan Kesenden untuk berdialog langsung dengan para nelayan, didampingi Lurah Kesenden Rulianto serta unsur TNI–Polri.

Dalam pertemuan tersebut, nelayan menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk kebutuhan revitalisasi pasar ikan, perbaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), serta normalisasi dermaga yang dangkal akibat sedimentasi.

“DPR RI siap memperjuangkan aspirasi nelayan, termasuk pengerukan dermaga agar kapal-kapal tidak lagi kesulitan bersandar,” ujar ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu.

Adapun anggota Komisi IV yang turut hadir dalam kunjungan ini adalah: Paolus Hadi, S.IP., M.Si.; Dr. Ir. H. Agus Ambo Djiawa, M.P.; Drh. I Ketut Suwendra, M.M.; Edoardus Kaize, S.S.; Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.; Dr. H. Dadang M. Naser, S.H., M.I.Pol.; Dr. Ir. Hj. Endang Setyawati Thohari, DESS., M.Sc.; Jaelani, S.IP., M.Si.; Rina Sa’adah, Lc., M.Si.; Ir. H. Herry Dermawan; Ajbar, S.P.; dan Hasan Saleh.

Kunjungan ini mempertegas komitmen Komisi IV DPR RI untuk mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjunjung keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat pesisir.

Quote