Ikuti Kami

Samuel Wattimena: Industri Kreatif Bisa Jadi Pondasi Ekonomi, Asal Ekosistemnya Dibangun Serius

Samuel menuturkan, kekayaan etnik Indonesia telah memberikan modal kreativitas yang sangat kuat.

Samuel Wattimena: Industri Kreatif Bisa Jadi Pondasi Ekonomi, Asal Ekosistemnya Dibangun Serius
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Samuel Wattimena dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen - Foto: dok pribadi

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Samuel Wattimena, mengatakan bahwa industri kreatif Indonesia sangat berpotensi menjadi pondasi baru pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, untuk mencapai itu, ekosistemnya harus dibangun secara komprehensif mulai dari hulu hingga hilir. Hal tersebut diungkapkannya dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen.

Samuel menuturkan, kekayaan etnik Indonesia telah memberikan modal kreativitas yang sangat kuat. Namun untuk menjadi produk ekonomi yang kompetitif, kreativitas saja tidak cukup. Dibutuhkan manajemen, pembiayaan, serta koordinasi antarinstansi yang solid.

Ia menilai pendanaan memang sering disebut sebagai masalah utama pelaku industri kreatif, tetapi menurutnya hal tersebut bukan inti persoalan. Persiapan konsep, identitas kreativitas, serta kesiapan produk justru harus dibenahi terlebih dahulu sebelum bicara angka.

“Kalau baru mulai sudah tanya duitnya berapa, mental kita seperti buruh. Kreativitas tidak boleh mati karena tidak ada uang,” katanya.

Samuel mengingatkan bahwa banyak negara seperti Korea, India, atau Amerika dapat mengembangkan industri hiburan hingga menjadi tulang punggung ekonomi karena memiliki trust terhadap kultur sendiri. Hal itu yang menurutnya masih lemah di Indonesia.

Selain itu, Samuel menyoroti minimnya apresiasi terhadap pekerja kreatif di dalam negeri. Banyak anak muda lulusan luar negeri enggan kembali bekerja di Indonesia karena penghargaan terhadap profesi kreatif masih rendah.

Ia menyampaikan bahwa industri animasi Indonesia memiliki talenta yang sangat kuat, namun tidak seluruhnya mendapat ruang. Banyak animator Indonesia akhirnya bekerja di luar negeri, sementara Indonesia menikmati hasil karya mereka sebagai produk impor.

“Kalau apresiasi cukup, mereka pasti mau bekerja di sini,” ujarnya.

Untuk membangun industri kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, Samuel menekankan pentingnya sinergi antara pelaku kreatif, pemerintah, pendidikan, dan industri. Tanpa koordinasi yang solid, berbagai event dan potensi kreatif hanya akan menjadi “boom tanpa booming”.

Quote