Ikuti Kami

Rokhmin ke Gen Z Soal AI: Kita Harus Menguasai Teknologi, Bukan Dikuasai Olehnya

Rokhmin tampil sebagai keynote speaker yang menggugah semangat para peserta muda dari berbagai daerah.

Rokhmin ke Gen Z Soal AI: Kita Harus Menguasai Teknologi, Bukan Dikuasai Olehnya
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, memberikan pesan mendalam tentang bagaimana generasi muda harus bersikap dalam menghadapi era revolusi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), literasi digital, dan kreativitas. Bahwa AI hanyalah alat, bukan pengganti nurani, empati, dan akhlak mulia.

Dalam acara pembukaan pelatihan bertajuk “The AI Survival Kit: Creativity, Career, and Critical Thinking” yang diselenggarakan oleh Ikhbar Academy bekerja sama dengan Rokhmin Dahuri Institute, Sabtu (27/9), Rokhmin tampil sebagai keynote speaker yang menggugah semangat para peserta muda dari berbagai daerah.

“AI hanyalah alat. Tapi nurani, empati, dan akhlak adalah jati diri manusia yang sejati. Kita harus menguasai teknologi, bukan dikuasai olehnya,” tegas Rektor Universitas UMMI Bogor itu, bertajuk "Generasi Muda Harus Kuasai AI dan Ubah Masa Depan".

Dalam pemaparannya, ia mengibaratkan AI sebagai pisau bermata dua: bisa melukai jika disalahgunakan, namun juga jika digunakan dengan bijak bisa menjadi alat tajam untuk berpikir kritis, berinovasi, dan membuka peluang karir yang belum pernah terbayangkan. Karena itu, ia mendorong anak muda untuk menguasai teknologi dengan hati dan nilai kemanusiaan.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University ini membagikan tiga pesan utama: Pertama, belajar lah dengan hati terbuka, ikhlas karena Allah, jangan hanya terpaku pada kecanggihan alat, tetapi pahami bagaimana AI dapat memperluas imajinasi dan menumbuh kembangkan gagasan baru, kreativitas dan inovation.

Kedua, Berpikir kritis dan bijak memilah informasi. Jangan jadi korban banjir informasi; jadilah agen perubahan yang cerdas dan bertanggung jawab. Ketiga, Jaga nilai-nilai kemanusiaan. Mesin tak punya nurani. Hanya manusia yang bisa memutuskan untuk menggunakan teknologi demi kemaslahatan.

"Benar yang sering dikatakan pepatah bahwa teknologi tergantung pada siapa yang menggunakannya. Jika digunakan oleh insan berakhlak mulia, maka ia akan menebarkan kebajikan,” ujarnya.

Rokhmin Dahuri juga menegaskan bahwa kehadiran para peserta dalam pelatihan ini adalah bukti keberanian untuk belajar, berubah, dan membikin zaman. 

“Dari tangan Anda, semoga lahir karya-karya kreatif yang mampu menginspirasi bangsa dan menguatkan umat,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2001–2004 itu.

Rokhmin juga menekankan bahwa AI telah digunakan di berbagai sektor di negara-negara maju, dari pertanian, kelautan, hingga pemerintahan. AI telah menjadi tulang punggung hampir seluruh sektor kehidupan, mulai dari pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pertambangan, industri manufaktur, hingga tata kelola pemerintahan dan sosial.

Indonesia pun harus mampu memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan ekonomi nasional. 

“Sebagai bangsa besar, Indonesia tidak boleh tertinggal. Kita minimal harus mampu menggunakan AI untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, dan keberlanjutan sektor-sektor ekonomi dan unit-unit bisnis yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” ungkapnya penuh semangat.

Ia pun berharap, pelatihan ini tidak hanya menjadi pertemuan singkat, tetapi menjadi awal dari perjalanan panjang pembelajaran dan kontribusi nyata. 

“Jadikan ilmu ini sebagai bekal untuk menulis, berkarya, berinovasi, dan membangun peradaban, khususnya bagi masyarakat Cirebon, Indramayu, Jawa Barat, dan umumnya bagi seluruh bangsa Indonesia,” ujarnya dengan penuh harap.

Ia mengajak generasi muda untuk tidak takut terhadap teknologi, tapi menjadi arsitek masa depan dengan nilai, ilmu, dan akhlak.

“Jika kamu menguasai AI dan tetap menjaga akhlak, kamu akan menjadi pemimpin di era baru ini. Bukan hanya sukses secara individu, tapi juga memberi manfaat bagi bangsa dan dunia,” pungkasnya.

Acara ini pun mendapat sambutan antusias dari peserta yang merasa termotivasi dan tercerahkan dalam menyongsong masa depan digital yang semakin cepat dan kompleks.

Quote