Jombang, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menegaskan pentingnya peran santri dan keluarga besar pondok pesantren dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
"Santri dan keluarga besar pondok pesantren memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. Sosialisasi ini bertujuan menanamkan kembali semangat persatuan dan nasionalisme di tengah masyarakat," kata Sadarestuwati, dikutip pada Rabu (25/6/2025).
Acara sosialisasi ini menjadi bagian dari program berkelanjutan MPR RI untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam paparannya, Sadarestuwati menyampaikan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus terus dihidupkan, dipahami, dan diamalkan, terutama oleh generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.
Menurutnya, lingkungan pesantren merupakan tempat strategis untuk menyemai nilai-nilai kebangsaan karena sejak lama pesantren telah terbukti menjadi benteng moral dan ideologi dalam sejarah perjuangan kemerdekaan hingga pembangunan nasional. Ia mencontohkan bagaimana para ulama dan santri terdahulu ikut serta mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai resolusi jihad dan gerakan kebangsaan.
Kegiatan yang digelar dengan penuh semangat tersebut diikuti secara antusias oleh para peserta. Dalam sesi tanya jawab, sejumlah santri dan wali santri mengajukan pertanyaan mengenai tantangan menjaga kebhinekaan di era digital, hingga upaya konkret membumikan Pancasila di tengah arus globalisasi yang semakin deras.
Sadarestuwati pun menjawab pertanyaan tersebut dengan menekankan pentingnya membangun ketahanan ideologi sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga pesantren.
"Di tengah tantangan zaman, kita harus tetap menjaga keutuhan NKRI. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga harus menjadi agen-agen perubahan yang membawa nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Itulah wujud cinta tanah air yang sejati," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan hanya persoalan fisik atau ekonomi, tetapi juga ancaman terhadap ideologi dan perpecahan sosial yang bisa muncul akibat provokasi atau informasi yang menyesatkan, khususnya di media sosial.
"Empat Pilar bukan sekadar teori, tapi harus menjadi panduan hidup yang diterapkan dalam setiap tindakan. Tugas kita semua, termasuk para santri, untuk terus menjaga api nasionalisme dan kebhinekaan agar tetap menyala," ungkapnya.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan dialog interaktif dan refleksi bersama tentang nilai-nilai kebangsaan dalam konteks kekinian. Banyak peserta yang mengaku memperoleh pemahaman baru dan merasa termotivasi untuk lebih aktif dalam menjaga keutuhan bangsa di lingkungan masing-masing.
Pimpinan Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran Sadarestuwati serta program MPR RI tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran para santri yang tidak hanya fokus pada aspek keilmuan, tetapi juga pemahaman kebangsaan.
Dengan digelarnya sosialisasi tersebut, diharapkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI semakin mengakar di kalangan generasi muda, khususnya di lingkungan pesantren yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah dan masa depan Indonesia.
Acara berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kebangsaan, ditutup dengan doa bersama untuk kejayaan bangsa serta komitmen bersama menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.