Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena menyebut teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bisa mengancam keberadaan para pelaku wisata jika tidak meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.
"Saat ini kita masih bisa mengelola sendiri potensi wisata yang ada, tapi lima tahun lagi belum tentu tenaga kita masih diperlukan," kata Samuel saat bimbingan teknis bagi pelaku wisata di kawasan Pantai Indah Kemangi, Kabupaten Kendal, Jumat.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Menurut dia, banyak potensi sumber daya alam di wilayah tersebut untuk mendukung pariwisata.
Berbagai pariwisata alam yang dimiliki itu, lanjut dia, tidak memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengelolanya
Oleh karena itu, ia mendorong para pelaku wisata untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya agar tidak tergeser perannya oleh kecerdasan buatan.
"Hari-hari ini, kita sudah berhadapan dengan AI, sudah bukan angan-angan lagi," katanya dalam bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata itu.
Selain masalah sumber daya manusia, Samuel juga menyoroti tentang penanganan masalah sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah di berbagai objek wisata.
Ia mencontohkan sampah di sekitar objek wisata pantai yang disebut muncul akibat terbawa oleh gelombang pasang.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Segera Ambil Alih Kendali
"Turis tidak peduli, mereka hanya melihat pantainya bersih atau kotor," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kesadaran para pelaku wisata untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat wisata.
"Tugas kita menjaga. Masing-masing tidak perlu berusaha lebih baik dari orang lain. Kita cukup harus lebih baik dibanding kemarin," katanya.