Jakartax Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menyatakan mendukung penuh atas langkah Kementerian Agama (Kemenag) mempercepat pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren.
Menurut Selly saat ditemui ANTARA di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, percepatan pembentukan Ditjen Pesantren itu bernilai penting untuk dilakukan karena direktorat tersebut berperan meningkatkan kecerdasan anak bangsa melalui pondok pesantren.
"Keberadaan dari Ditjen Pesantren sangat menolong untuk program pembangunan peningkatan kecerdasan anak bangsa. Maka saya termasuk orang yang sangat setuju untuk percepatan dari pembentukan Ditjen Pesantren, apalagi hari ini kita mengetahui ada satu ditjen yang sudah dilepas yaitu Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah)," ucap Selly.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak
Secara umum ia menilai pembentukan Ditjen Pesantren sepatutnya sudah dilakukan sejak lama, terutama jika mengingat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 telah ada sejak lama dan menjadi penguat langkah pengembangan pesantren.
"Implementasinya itu, sebetulnya agak terlambat. Seharusnya dari beberapa tahun yang lalu, sudah dibuat Ditjen Pesantren," kata Selly.
Selain itu ia menyoroti perihal anggaran pesantren. Menurut dia, Kemenag juga perlu memperhatikan anggaran pesantren agar benar-benar memadai dalam pengembangan lembaga pendidikan itu.
Sebelumnya Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii pada Senin (22/9) mengatakan pihaknya terus mengebut pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren dan berharap kehadirannya menjadi kado istimewa bagi peringatan Hari Santri 2025.
Baca: Ganjar Tegaskan PDI Perjuangan Sebagai Penyeimbang Pemerintah
"Kalau bisa menjadi kado untuk Hari Santri tanggal 22 Oktober yang akan datang. Kementerian Agama kehilangan Ditjen Haji, tetapi bisa menambah Ditjen Pesantren," ujarnya.
Wamenag menjelaskan pembentukan Ditjen itu menjadi upaya pemerintah untuk lebih memperhatikan pesantren.
Menurutnya, selama ini pesantren berperan besar dalam pendidikan dan pembinaan umat. "Pesantren adalah kekuatan pendidikan yang perlu mendapat dukungan kelembagaan yang lebih kokoh," katanya.