Ikuti Kami

Situ Atikoh Bercerita Pentingnya Peran Keluarga Menumbuhkan Sikap Anti Korupsi

Ganjar merupakan sosok pemimpin yang pro perempuan.

Situ Atikoh Bercerita Pentingnya Peran Keluarga Menumbuhkan Sikap Anti Korupsi
Istri dari calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Situ Atikoh.

Jakarta, Gesuri.id - Siti Atiqoh Supriyanti secara langsung menerima buku Ganjar Pranowo Untuk Perempuan dari penulisnya Rahmi Hidayati dan Aryani Indrastati saat peluncuran  di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (9/12).

Launching buku ini berlangsung bersamaan  dilakukannya Sarasehan Hari Anti Korupsi Bersama Ibu Rakyat yang diselenggarakan Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud TPN Ganjar-Mahfud. 

Buku ini menuliskan beragam program Ganjar Pranowo saat menjadi Gubernur Jawa Tengah 2013-2023 yang mendukung perempuan. Ganjar merupakan sosok pemimpin yang pro perempuan. Dia banyak mengusung program untuk mengatasi masalah perempuan terkait kesehatan, pendidikan, ekonomi dan keseteraaan gender. 

Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

Salah satu program Ganjar yang bergaung adalah Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng). Ini merupakan program untuk mendorong gerakan bersama agar masyarakat sekitar memperhatikan kesehatan ibu hamil. Ganjar sangat prihatin angka kematian ibu (AKI) yang tinggi saat menjadi gubernur. Sejak diluncurkannya 5NG ini pada 2016, AKI di Jawa Tengah menurun signifikan.

Ganjar telah lama mendukung pelaku UMKM di Jawa Tengah yang didomininasi perempuan. Lewat akun Instagram  Ganjar mempromosikan produk-produk UMKM. Ini pun berhasil membantu banyak pelaku UMKM saat pandemi tetap bertahan. Melalui  program Kredit Lapak bagi ibu-ibu pedagang di pasar berbunga ringan banyak membantu para ibu agar  tidak terlilit utang bank keliling. 

Saat memimpin Jawa Tengah, Ganjar juga memberikan akses luas bagi perempuan menduduki jabatan strategis. Dia membuka lelang jabatan dan perempuan yang berkompeten dapat mengajukan diri. Tak heran di Jawa Tengah terdapat delapan dari 23 posisi kepala dinas di Jawa Tengah. Selain itu,  saat Ganjar memimpin Jateng, terdapat 11 kepala daerah adalah perempuan  (35 kabupaten di Jawa Tengah). 

Ganjar melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang secara rutin digelar, dia selalu memberikan kesempatan bagi 3 kelompok yaitu perempuan, anak dan disabilitas untuk berbicara dahulu. Ketiga kelompok ini merupakan kelompok yang sebelumnya tidak pernah ‘bersuara” dan kerap diabaikan. Bagi Ganjar hal ini merupakan bagian  upaya affirmative action,  agar kelompok rentan ini lebih lantang menyampaikan pendapatnya dan mendapatkan hak-hak mereka. 

Melalui buku ini pembaca diharapkan mendapat gambaran bagaimana Ganjar sangat peduli  dan mencari solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi perempuan. Program-program yang mengusung keadilan dan kesejahteraan perempuan yang sudah dia lakukan di Jawa Tengah dapat diadopsi secara nasional saat dia mendapat amanah menjadi pemimpin negeri ini. 

Sarasehan ini diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai kelompok sukarelawan pendukung pasangan Ganjar Mahfud antusias mengikuti Sarasehan Hari Anti Korupsi Bersama Ibu Rakyat. 

Siti Atiqoh Supriyanti, istri Ganjar Capres Nomor 3 hadir sebagai pembicara. Dia menyampaikan kalau perempuan itu adalah  tulang punggung dan  menjadi garda terdepan terkait perjuangan anti korupsi.

"Karena perempuan itu tiang negara. Kalau mau negaranya baik, seharusnya perempuan itu harus baik. Kalau mau negaranya kuat perempuan itu juga harus kuat,” katanya semangat. 

Atiqoh berbagi cerita bagaimana menumbuhkan anti korupsi di keluarga dan lingkungan.  Dia mengingatkan pentingnya nilai-nilai moral, budi pekerja, keagamaan, kejujuran itu ditanamkan dari keluarga. Anak-anak yang dididik dengan nilai kejujuran ketika terjun ke masyarakat akan mempunyai benteng yang kuat. Anak akan memiliki prinsip kuat yang akan menjadi pegangan dalam hidup mereka. Ketika anak-anak berhadapan dengan situasi bertentangan dengan nilai-nilai yang dia miliki mereka akan mempunyai dilema moral. 

Atiqoh menceritakan saat menjabat sebagai istri Gubernur Jawa Tengah dia dengan tegas menolak berbagai gratifikasi dari banyak pihak.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

“Saya dan Mas Ganjar sering berdiskusi tentang hal yang boleh dan tidak. Kami  itu berasal dari keluarga sederhana. Kami tidak pernah membayangkan perjalanan hidup sampai ke titik ini. Apa yang kami dapatkan sudah lebih dari cukup,” tegasnya lagi. 

Ganjar sebagai gubernur dikenal sosok pemimpin anti korupsi. Atiqoh pernah bercerita, kalau saat menjadi angota DPR dan menjabat publik, ibunda Ganjar selalu berpesan pada suaminya itu untuk “Jangan korupsi”. Hal inilah yang terpatri  pada diri Ganjar untuk selalu berani mengatakan tidak pada korupsi. Di jajarannya saat dia memimpin Jawa Tengah dia begitu tegas pada kasus-kasus korupsi. Dia bahkan telah memperkenalkan anti korupsi ke sekolah-sekolah. 

Dalam diskusi ini Atiqoh berkesempatan berdialog langsung dengan peserta yang hadir selama dua jam. Atiqoh menanggapi pertanyaan dan diskusi dengan smart dan menarik. Acara berlangsung hangat dan antusiasias peserta hingga akhir acara. 

Acara ini dihadiri berbagai kelompok relawan Ganjar Mahmud, Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK), Pink Movement, Perempuan Pilih Ganjar (Pijar), Koalisi Perempuan Indonesia, Kapal Perempuan,  Transparansi Internasional Indonesia, Kemitraan Formasi Disabilitas, Komisi Nasional Disabilitas, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Gerakan Indonesia Kita,  Indonesia Untuk Kemanusiaan, Koalisi Anti Korupsi Indonesia, Perempuan Berkebaya Indonesia, dan perwakilan partai pengusung.

Quote