Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XIII DPR RI, Marinus Gea, mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam melawan penyebaran radikalisme, khususnya yang berkembang di media sosial.
Marinus Gea adalah anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang berada di Komisi XIII DPR RI, komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia (HAM), dan keamanan.
Ia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III, yang mencakup wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Marinus menilai, ancaman radikalisme kini tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga perang ideologi yang berlangsung di ruang digital.
"Anak muda Indonesia harus mengambil peran utama dalam menyebarkan pesan damai. Kita tidak boleh kalah dengan konten negatif yang terus muncul di media sosial. Dengan pengetahuan yang cukup dan sikap kritis, generasi muda bisa menjadi agen perubahan positif," kata Marinus Gea dalam acara Rembuk Merah Putih di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (25/8/2025).
Marinus menegaskan, kemampuan anak muda dalam membedakan ajaran yang benar dan gerakan yang berbahaya menjadi kekuatan penting dalam menjaga keutuhan bangsa.
Ia berharap, sikap kritis dan kecerdasan generasi muda mampu menolak ajakan yang berpotensi memecah belah persatuan.
“Pemuda yang cerdas dan kritis akan mampu menolak ajakan-ajakan yang memecah belah. Mereka harus menjadi garda terdepan yang menjaga keutuhan bangsa dengan narasi yang membangun,” ujar Marinus.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak
Marinus juga mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk lebih aktif memanfaatkan media sosial dalam membangun kontra narasi melawan konten-konten bermuatan radikalisme.
BNPT merupakan lembaga pemerintah non-kementerian di Indonesia yang bertugas menangani isu terorisme dan radikalisme secara nasional.
Menurutnya, pendekatan preventif oleh BNPT lebih dibutuhkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI).
"Jadi, perlu sekali BNPT turun ke sekolah-sekolah, kampus-kampus untuk memberikan perhatian khusus terhadap generasi muda terkait pola-pola gerakan radikalisme yang dilakukan secara masif di media sosial," ucapnya.

















































































