Ikuti Kami

RUU HIP, Gus Mis Sindir Pihak yang Mendadak Bela Pancasila

Salah satu yang disinggung adalah Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Jubir PA 212 dianggap Zuhairi sangat keras membela Pancasila.

RUU HIP, Gus Mis Sindir Pihak yang Mendadak Bela Pancasila
Politisi PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi (Gus Mis).

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan  Zuhairi Misrawi (Gus Mis) merasa bersyukur akan polemik RUU HIP ternyata ada yang bisa diambil petik hikmahnya. Di mana banyak kalangan merasa berkomitmen membela pancasila.

“Bahwa perdebatan soal RUU HIP ini punya dua sisi, positif dan negatif. Positifnya, bahwa semua pihak punya komitmen pada pancasila,” kata Zuhairi dalam diskusi online dengan Mengakhiri Polemik RUU HIP yang dihelat oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI), Selasa (14/7).
 
Salah satu yang disinggung adalah Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Juru bicara Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dianggap Zuhairi sangat keras membela Pancasila, sementara sebelumnya dinilainya sangat minim berbicara Pancasila dan sering membahas soal sebagai ideologi Khilafah yang dikampanyekan Hizbut Tahrir.

Baca: Gugatan Terhadap Presiden Terkait RUU HIP Konyol!

“Misalnya Novel, saya jarang dia bicara pancasila tapi di RUU HIP ini beliau bicara pancasila dengan sangat lantang. Bahkan HTI yang ideologinya Khilafah saja sampai bicara Pancasila,” ucapnya.

Namun di balik kegaduhan RUU HIP di kalangan masyarakat, politisi PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa rancangan regulasi tersebut sudah dibatalkan dan akan menjadi masa lalu semata.

“Bagaimana masa depan HIP. HIP ini masa lalu karena saudara Novel, NU dan Muhammadiyah tidak setuju, dan UU itu kan akan kita jalani bersama-sama. Karena semua pihak tidak setuju maka ini jadi masa lalu dan kita harus melihat masa depan,” ujarnya.

Namun ia pun berpesan kepada semua pihak termasuk Novel Bamukmin, agar tidak sembarangan dalam melancarkan tuduhannya terhadap partainya itu. Di mana ia menilai kelompok 212 menuduh PDI Perjuangan sebagai partai komunis.

Baca: Zainal Tegaskan Fraksi Tak Dilibatkan Dialog dengan FPI

“Kita PDI Perjuangan, satu-satunya parpol di Indonesia yang menggelar sholat Jumat di kantor pusat, itu kami. Bahkan pegawai PPP kalau sholat Jumat saja di kantor pusat kami, dan (sholat Jumat) itu yang gelar adalah Baitul Muslimin Indonesia. Masak partai yang seperti ini dituduh komunis,” tandasnya.

Selanjutnya, Zuhairi pun menyampaikan bahwa RUU HIP adalah masa lalu, dan Presiden Joko Widodo sudah membatalkan rencana pembahasan RUU tersebut bersama DPR RI. Apalagi kata Zuhairi, saat ini pemerintah tengah difokuskan untuk mengatasi pandemi COVID-19.

“Pak Jokowi sudah mendengarkan dan RUU HIP adalah masa lalu. Dan mari kita fokus pada Pandemi COVID,” tandasnya.

Quote