Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI, kunjungi Kabupaten Magelang ingin melihat progres dari pengembangan desa wisata di Kabupaten Magelang khususnya di sekitar Candi Borobudur.
Anggota Komisi V DPR RI, Sofwan Dedy Ardyanto menyampaikan, Borobudur ini termasuk proyek strategis nasional. Sehingga, adanya konsep desa wisata ini agar wisatawan yang berkunjung ke Borobudur ini bisa stay lebih lama.
“Sehingga tujuan desa wisata ini agar menjadi satelit-satelit di sekitar Borobudur. Dengan tujuan baik wisatawan domestik maupun asing bisa tinggal lebih lama di kawasan Borobudur, missal dua hari, tiga hari, atau bahkan bisa seminggu,” jelas Sofwan saat berkunjung ke Desa Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (25/9).
Semakin lama wisatawan betah tinggal di Borobudur atau di kawasan sekitarnya, akan membuat wisatawan berbelanja di masyarakat. Semakin banyak uang yang dibelanjakan, semakin tinggi pula perputaran ekonomi di desa tersebut.
“Hari ini Komisi V khusus hadir di Kabupaten Magelang ini untuk melihat progress desa wisata disini. Karena Kabupaten Magelang ini bisa menjadi salah satu contoh antara progress pariwisata nasional dengan daerah itu sinkron dan bisa berjalan bersama,” ujarnya.
Semenara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengatakan, hadirnya teman-teman anggota dari Komisi V DPR RI di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Magelang merupakan kehormatan besar dan menjadi penyemangat bagi pihaknya dalam upaya membangun pariwisata berbasis desa yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, Desa Wanurejo ini merupakan salah satu desa wisata unggulan di kawasan Borobudur yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat dan budaya lokal.
“Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan warisan budaya, tetapi juga menjadi simbol semangat gotong royong dan inovasi masyarakat dalam membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” jelas Grengseng.
Ia juga menyampaikan, hingga saat ini, di Kabupaten Magelang sudah ada 46 desa wisata aktif dari 372 desa yang ada di Kabupaten Magelang. Meskipun rintisan desa wisata ini sendiri sebenarnya sudah banyak datanya di Disparpora maupun di Dispermades, namun yang sudah memiliki SK Bupati ada 46 desa.
“Kalau dirinci itu ada 24 Desa Wisata Rintisan, 18 Desa Wisata Berkembang, dan empat Desa Wisata Maju,” ucap Grengseng.
Seluruh desa di Kecamatan Borobudur sendiri, Grengseng mengaku, terus mendorong untuk menjadi desa wisata sebagai bagian dari penguatan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Dan sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Daerah telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 8 Tahun 2023 tentang Desa Wisata, yang menjadi landasan hukum dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata secara berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat desa.
Sehingga hadirnya teman-teman dari Komisi V DPR RI ini, menjadi harapan besar bagi percepatan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata, seperti akses jalan, sarana transportasi, sanitasi, dan digitalisasi layanan wisata.
“Oleh karena itu, kami berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan Borobudur sebagai destinasi super prioritas yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.