Ikuti Kami

Sofyan Serahkan SK Kartu PIP Kepada Pelajar di Tebingtinggi

Sofyan Tan menggugah para orang tua dan siswa yang memadati gedung Balai Kartini melalui kisah perjalanan hidupnya dalam kondisi kemiskinan.

Sofyan Serahkan SK Kartu PIP Kepada Pelajar di Tebingtinggi
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Tebingtinggi, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan secara simbolis menyerahkan SK Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 1.010 pelajar mulai SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Tebingtinggi, Selasa (13/9).

Dalam kesempatan itu Sofyan Tan menggugah para orang tua dan siswa yang memadati gedung Balai Kartini melalui kisah perjalanan hidupnya dalam kondisi kemiskinan.

Sebagai anak seorang tukang jahit, Sofyan Tan menceritakan kegigihannya untuk belajar hingga bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hingga menjadi dokter dan anggota DPR RI karena selalu membantu dalam kondisi kekurangan.

Baca: Ribuan Pelajar di Sumatera Barat Terima Beasiswa Program KIP

"Saya bisa menyelesaikan kuliah sambil mengajar, penderitaan menjadi pembelajaran untuk berhasil. Lahir dari keluarga miskin anak tukang jahit, harus belajar agar sukses," ujar legislator senayan yang terpilih melalui Dapil Sumut I (Medan, Deliserdang, Sergai, TebingTinggi) ini

Sejak menjadi anggota DPR RI, Sofyan Tan menyebutkan sudah ada ribuan pelajar yang dibantu. Bahkan, dari Kota TebingTinggi seorang siswi mendapat bantuan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi secara gratis dan tiap bulan menerima lebih kurang Rp 5 juta biaya pendidikan dan uang kantong.

Kartu Program Indonesia Pintar tersebut untuk siswa SD mendapat Rp 450.000, SMP Rp 750.000 dan SMA Rp 1 juta.

Baca: Aji Zamroni Salurkan Bantuan PIP di Kabupaten Solok

Sofyan Tan juga sempat mengingatkan agar semua pihak jangan ada yang memotong bantuan tersebut. Apalagi oknum yang ketahuan memotong bantuan ini, risikonya adalah masuk penjara.

Sofyan Tan mengingatkan anak untuk tetap belajar keras dan jika setiap anak sukses diminta harus membantu sesama.

"Bangsa Indonesia yang besar tidak membedakan suku dan agama. Kita boleh miskin, tapi otak jangan miskin," ujarnya memotivasi para siswa dan orang tua.

Quote