Ikuti Kami

Tanggapi Disertasi Hasto, Kepala BIN: Kami Semua Terpukau

Budi Gunawan menjadi penguji eksternal atas disertasi Sekjen Hasto.

Tanggapi Disertasi Hasto, Kepala BIN: Kami Semua Terpukau
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.

Sentul, Gesuri.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan memuji disertasi Hasto Kristiyanto mengenai Teori Geopolitik Soekarno yang dipaparkan dalam sidang terbuka di Kampus Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Senin (6/6).

Baca Sekjen Hasto Lulus Jadi Doktor, Nilai Summa Cum Laude

Budi Gunawan menjadi penguji eksternal atas disertasi Hasto berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”.

“Kami semua terpukau. Dan sulit untuk menanyakan karena begitu hebatnya disertasi yang telah dibuat dan dipaparkan dengan sangat berapi-api,” kata Budi Gunawan.

Dia mengaku terkesima karena Hasto berani membahas sebuah diskursus dengan menggunakan metode kuantitatif. 

“Kita tahu di dunia akademisi ini, diskursus yang dibahas pada umumnya menggunakan metode kuantitatif. Sungguh dalam dunia akademik banyak orang yang berani dan mereka saja yang berani membuat tulisan diskusus ini dengan metode kuantitif,” urai Budi Gunawan.

Yang kedua, Budi mengaku terkesima karena disertasi Hasto mengangkat tradisi kelakaran yang dilakukan oleh tokoh bangsa Indonesia, dalam hal ini Bung Karno.

“Sehingga sesungguhnya disertasi tulisan ini adalah aset tulisan ilmiah dan ilmu pengetahuan yang luar biasa dan berharga dan sangat penting dipelajari oleh anak bangsa,” kata Budi Gunawan.

“Oleh karenanya saya meyakini bahwa seluruh penguji, mohon izin saya mewakili, ini prediksi saya, semua penguji akan memberikan nilai yang terbaik,” tambahnya.

Kata Budi, gelar doktor kepada Hasto akan menjadikannya bukan sekedar seorang politikus, namun juga menjadi seorang pakar. “Jadi tidak boleh salah lagi kalau berbicara tentang founding father kita Bung Karno,” imbuhnya.

Berbicara soal Bung Karno, Budi Gunawan mengatakan bahwa selama 32 tahun, pemikiran Bung Karno telah diframing secara negatif oleh rezim berkuasa saat itu. Padahal, banyak konsep Bung Karno yang relevan serta memiliki kebenaran di dunia saat ini. 

Dengan era digital dan perkembangan teknologi, di tengah konflik domestik dan tekanan internasional, Budi mengatakan konsep Bung Karno adalah solusi untuk bangsa.

“Banyak hal dalam konsep tersebut banyak relevan digunakan hingga saat ini seperti menghadapi ancaman ideologi asing terhadap Pancasila. Dan ekplorasi sumber daya alam dan budaya Indonesia oleh hegemoni negara-negara superpower,” beber Budi Gunawan.

“Ada riset yang menunjukan bahwa akibatnya 69 persen masyakat tidak tahu tentang gagasan-gagasan besar bung karno. 45 persen tidak tahu tentang kontribusi dan peran bung karno. Namun ada hal yang membanggakan yaitu di atas 90 persen masyakat tahu tentang figur Bung Karno,” tambah Budi.

Baca Hasto Paparkan Kesimpulan & Rekomendasi Geopolitik Soekarno

Menurut Budi, bahkan Bung Karno sebenarnya sudah menggambarkan situasi globalisasi saat ini. Namun bangsa Indonesia sekarang ini cenderung gamang karena tak memiliki panduan dan pembelajaran yang berpihak kepada kepentingan nasional. Tetapi malah cenderung pragmatis dan oportunistik dalam bernegosiasi antar bangsa. “Tanpa dada yang membusung dan wajah yang setara dengan negara-negara lain,” tukas Budi.

Menurut Kepala BIN, disertasi Hasto sangat membanggakan karena tidak hanya berbasis pada kehormatan pada Bung Karno semata. Namun lebih mengedepankan manfaat yang sangat luas sebagai dasar negara untuk bagaimana bersikap di dalam menghadapi tantangan kontemporer saat ini dan ke depan.

Quote