Ikuti Kami

Tangkap Mata-mata Jerman Yang Datangi Markas FPI! 

Perilaku Suzanne itu harus segera ditindaklanjuti secara politik dengan protes diplomatik. 

Tangkap Mata-mata Jerman Yang Datangi Markas FPI! 
Pimpinan DPN Repdem Abe Tanditasik.

Jakarta, Gesuri.id - DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR RI M. Farhan, tentang adanya kegiatan mata-mata yang dilakukan oleh Suzanne Hall, Warga Negara Jerman dengan mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu. 

Menurut Repdem, perilaku Suzanne itu harus segera ditindaklanjuti secara politik dengan protes diplomatik. 

Baca: Pesan Natal Ketua PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat

"Tak cukup sampai disitu, harus diikuti langkah penegakan hukum. Baik itu kepolisian, Imigrasi, Kemenhan, TNI dan BIN," tegas Pimpinan DPN Repdem Abe Tanditasik, baru-baru ini. 

Abe melanjutkan, tindakan cepat berupa indentifikasi dan penangkapan para mata-mata asing yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia harus dilakukan. 

Apalagi, Suzanne Hall, belakangan diketahui adalah agen Bundesnachrichtendienst, Dinas Intelijen Jerman dan melakukan komunikasi langsung gerombolan kriminal yang selalu lantang menyuarakan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian. 

"Sebagai negara yang berdaulat, maka Pemerintah Republik Indonesia juga berwenang melakukan penangkapan dan pemeriksaan serta mengajukan ke pengadilan atas seluruh kegiatan mata-mata di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi kegiatan mata-mata tersebut melakukan kontak langsung dengan gerombolan kriminal pengacau kehidupan berbangsa bernegara," tegas Abe.

Baca: Katon Bagaskara Punya Pesan Natal & Tahun Baru Saat Pandemi

Bukan tidak mungkin, lanjut Abe, ada sokongan buat gerombolan itu untuk merusak Republik Indonesia. 

"Tidak boleh ada kata ampun untuk hal (mata-mata) tersebut. Harus menjadi pelajaran agar jangan coba-coba merusak Republik Indonesia. Kita sadar bahwa ini perang multi proxy yang sudah banyak menghancurkan kepentingan nasional negara-negara berdaulat. Maka negara harus keras dan tegas menghadapi mereka semua itu. Termasuk WNI yang terlibat, apapun bungkusnya," pungkasnya.

Quote