Ikuti Kami

Terancam Deportasi, Mas Ipin Urus Kewarganegaraan 3 Anak Ini

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, biaya mengurus seluruh izin tinggal hingga pengusulan menjadi WNI mencapai Rp 61 juta.

Terancam Deportasi, Mas Ipin Urus Kewarganegaraan 3 Anak Ini
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin

Trenggalek, Gesuri.id -  Sebanyak tiga anak di Kabupaten Trenggalek terancam deportasi. Saat ini, mereka masih sekolah dan telah melebihi izin tinggal. Mereka tinggal di Desa Timahan, Kecamatan Kampak. Diketahui, ayah mereka yang sudah meninggal berkewarganegaraan Taiwan. Sedangkan, ibu mereka berasal dari Kabupaten Trenggalek.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, pihaknya akan menjamin mereka bisa tetap tinggal di Indonesia. Sebab, mereka berasal dari keluarga rentan. “Jadi, pemerintah harus hadir untuk persoalan ini,” tutur Mas Ipin, sapaan akrabnya.

 

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Trenggalek, kata dia, telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencari solusi agar mereka tetap dapat tinggal di Indonesia. Pemkab berjanji akan mengurus seluruh syarat agar mereka tidak dideportasi. Pemkab Trenggalek akan mengurus izin tinggal sementara bagi mereka. Kemudian, Pemkab Trenggalek akan mengurus izin tinggal tetap bagi mereka.

Baca : Bupati Trenggalek Tolak Rencana Ekploitasi Tambang Emas

Pemkab Trenggalek juga akan mengusulkan mereka menjadi warga negara Indonesia (WNI). Proses pengurusan tersebut harus berurutan dan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. “Itu yang akan kami urus. Jadi, dasar agar hukumannya legal, mereka sah tinggal di Indonesia,” ucapnya.

Baca : Cegah Longsor, Bupati Trenggalek Tanam Pohon Bambu

Biaya yang dibutuhkan untuk proses tersebut lumayan mahal. Biaya mengurus seluruh izin tinggal hingga pengusulan mereka menjadi WNI bisa mencapai Rp 61 juta. “Itu biaya selama 5 tahun yang perlu dikeluarkan. Dibayar bertahap,” tutur Mas Ipin.

Pemkab Trenggalek, kata dia, juga menjamin layanan pendidikan tiga anak tersebut. Menurut Mas Ipin, apapun kondisi kewarganegaraan mereka, akses pendidikan tetap perlu diberikan. (tribunnews.com)

 

Quote