Ikuti Kami

Teror Bom di Sekolah Internasional, Dede Indra Minta Polri Perkuat Keamanan Siber

Dede: Mendorong penguatan unit keamanan siber dan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara.

Teror Bom di Sekolah Internasional, Dede Indra Minta Polri Perkuat Keamanan Siber
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro meminta Polri memperkuat keamanan siber dari segala bentuk ancaman, termasuk melakukan deteksi dini terhadap teror-teror di dunia digital.

“Mendorong penguatan unit keamanan siber dan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara,” kata Dede dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/10/2025), dikutip dari sinpo.id.

Pernyataan ini disampaikan Dede menanggapi teror bom terhadap sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara (Jakut) yang diduga dilakukan oleh pelaku yang sama. Ketiga sekolah tersebut adalah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS).

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa ancaman teror bom terhadap institusi pendidikan internasional merupakan serangan terhadap rasa aman publik yang sama sekali tidak bisa ditoleransi.

“Teror, meski tanpa ledakan, tetap melukai rasa aman publik,” ujarnya.

Wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah X itu menegaskan bahwa negara harus hadir memastikan tidak ada ruang sekecil apa pun bagi ancaman yang menebar ketakutan di tengah masyarakat.

“Menegaskan pentingnya penegakan hukum yang cepat dan tegas untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik,” ucapnya.

Selain itu, Dede juga mengapresiasi kesigapan Polri dalam merespons ancaman-ancaman terhadap masyarakat, khususnya teror bom yang sempat meresahkan publik belakangan ini.

“Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik,” jelasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa ancaman teror bom yang dikirim ke tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara dilakukan oleh pelaku yang sama.

Pelaku mengirimkan ancaman disertai permintaan uang tebusan sebesar USD 30 ribu. Namun hasil penyelidikan memastikan tidak ditemukan bahan peledak di lokasi mana pun.

Polisi menduga pelaku berada di luar negeri dan kini tengah melakukan pendalaman terkait identitas serta motifnya. Polda Metro menegaskan situasi Jakarta dan sekitarnya tetap aman dan terkendali, serta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Quote