Ikuti Kami

Untari Ajak Koperasi Wujudkan Konversi Energi Terbarukan

Tujuannya dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional.

Untari Ajak Koperasi Wujudkan Konversi Energi Terbarukan
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno.

Malang, Gesuri.id - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno mengajak Koperasi di Kabupaten Malang untuk mewujudkan Konversi Energi Terbarukan. 

Tujuannya dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional.

"Kita semua memiliki tugas untuk bisa mencari sumber energi alam yang terbarukan. Karena energi yang sekarang masih kita gunakan itu adalah energi fossil yang jumlahnya terbatas," ujar Sri Untari ketika Webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLT KUMKM) Kabupaten Malang, Rabu, (13/7).

Baca: Dekopin Dorong Penguatan Koperasi Wanita

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mewujudkan Ketahanan Energi Nasional merupakan tanggungjawab bersama. Termasuk Koperasi Kabupaten Malang.

"Maka kita (Gerakan Koperasi, Red) harus punya visi jauh kedepan untuk bisa hidup tanpa menggantungkan diri terhadap energi fosil,"  terang Sri Untari yang juga Anggota DPRD Jatim dari PDI Perjuangan tersebut.

Menurutnya, saat ini dunia sedang mengalami krisis energi yang menyebabkan hampir seluruh bahan bakar fosil mengalami kenaikan harga. Sehingga, diperlukan terobosan untuk mencari dan mewujudkan energi terbarukan.

"Seperti koperasi-koperasi peternak besar yang memilki ribuan sapi, itu kita bisa pergunakan untuk biogas yang bisa digunakan masak kita sehari-hari," ungkapnya.

Sri Untari menyebutkan beberapa Koperasi Kabupaten Malang sudah memiliki potensi untuk mewujudkan Konversi Energi Terbarukan untuk mewujudkan Ketahanan Energi Nasional.

"Seperti KOP SAE Pujon dan KAN Jabung akan saya dorong untuk membuat biogas yang itu sangat murah dan bersih," jelasnya.

Baca: Sri Untari Ajak Maksimalkan Peran Koperasi

Pemerintah Indonesia, sebutnya, sudah berupaya semaksimal mungkin agar dampak kenaikan harga bahan bakar fosil tidak dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Namun, hal ini tentunya menambah tanggungan subsidi yang harus ditanggung oleh Pemerintah. Total beban subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah diestimasikan akan menyentuh angka Rp 502,4 Triliun pada tahun 2022.

"Kalau kita bisa punya energi terbarukan dari pengolahan sampah, metana, laut sinar matahari, kelak kita bisa mengalokasikan anggaran subsidi sebanyak itu untuk kebutuhan pendidikan, infrastruktur, dan sektor lainnya," bebernya gamblang.

Terutama Koperasi di Kabupaten Malang, kata Sri Untari, memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa mengembangkan energi terbarukan yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Quote