Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi l DPR RI sekaligus Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto mengapresiasi agenda yang dipersiapkan Pengurus Percasi Bali periode 2025–2029 dalam rangka pelantikan kepengurusan baru.
Menurutnya, pembinaan berkelanjutan harus menjadi kunci agar bibit-bibit potensial di Bali mampu menorehkan prestasi lebih tinggi.
“Konsistensi adalah kata kunci pembinaan yang akan menghasilkan atlet berprestasi dan membangun ekosistem yang subur karena Bali banyak memiliki bibit yang antusias dan potensial,” kata Utut, dikutip pada Jumat (3/10/2025).
Dalam pertemuan itu, Ketua Percasi Bali I Nyoman Parta bersama Wakil Ketua Nyoman Sutarjo dan Paskalis Budy Hartono mengajukan permohonan pelantikan kepengurusan pada 26 Oktober 2025 mendatang di Hotel Inna Heritage Denpasar.
Acara akan dimeriahkan dengan Tanding Simultan bersama Grand Master Susanto Megaranto yang memberi pengalaman berkesan bagi pecatur yunior Bali.
Rangkaian pelantikan akan diawali dengan Pertandingan Catur se-Bali tingkat SD, SMP, dan SMA di Wantilan Desa Guwang Gianyar. Langkah ini diharapkan menjadi sarana menjalin soliditas antar pengurus baru sekaligus memperkenalkan program kepada publik.
I Nyoman Parta menyebut, kepengurusan Percasi Bali akan fokus menggalakkan catur sejak usia dini. Program Chess Goes to School akan didorong masuk ke sekolah-sekolah untuk menekan dampak negatif kecanduan gawai pada anak-anak generasi muda.
Utut menegaskan pentingnya memberikan perhatian pada 10 besar pemenang dari setiap kategori pertandingan agar mereka mendapat pelatihan berkelanjutan. Dengan begitu, kemampuan atlet akan terus meningkat.
Turnamen rutin, kata Utut, hendaknya digelar minimal tiga kali setahun, baik oleh pengurus Pengprov Bali maupun komunitas, seperti yang pernah dilakukan oleh Komunitas Maranatha. Selain itu, peningkatan kualitas turnamen perlu dilakukan melalui pelaksanaan Catur Klasik Tingkat Nasional dengan standar FIDE Rated.
Menurutnya, turnamen berskala internasional seperti Bali Open juga bisa mulai digelar sebagai bagian dari rangkaian International Open negara-negara tetangga.
“Selain memberi kesempatan bagi pecatur lokal maupun nasional untuk mengejar gelar tanpa harus ke luar negeri, turnamen internasional juga akan menjadi sport tourism yang mendukung pariwisata,” jelasnya.
PB Percasi juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelatih di Bali. Bahkan, Utut menugaskan Percasi Bali untuk melahirkan Grand Master pertama dari Pulau Dewata. Kandidat potensial sudah ada, yakni FM Fabian Glen Mariano asal Denpasar yang kini telah mengantongi Norma Pertama Master Internasional (IM Norm). Fabian turut hadir dalam audiensi tersebut.

















































































