Ikuti Kami

Utut Adianto: Komisi I DPR RI Mulai Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Hari Ini

Utut menyebutkan bahwa ada 12 calon dubes yang dijadwalkan menjalani tes hari ini, dibagi dalam dua sesi, pagi dan siang.

Utut Adianto: Komisi I DPR RI Mulai Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Hari Ini
Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyampaikan bahwa Komisi I DPR RI secara resmi memulai proses fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat dan organisasi internasional, Sabtu (5/7/2025).

Dalam pelaksanaan uji kelayakan yang berlangsung tertutup di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Utut menyebutkan bahwa ada 12 calon dubes yang dijadwalkan menjalani tes hari ini, dibagi dalam dua sesi, pagi dan siang.

“Hari ini 6 plus 6, 12. Besoknya 12,” ujar Utut Adianto.

Adapun sisanya, sebanyak 12 calon dubes lain akan mengikuti proses uji kelayakan pada Minggu (6/7/2025).

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menambahkan bahwa para calon yang diuji hari ini meliputi dubes untuk negara-negara strategis seperti Amerika Serikat, Jerman, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Singapura, Jepang, dan Slovakia.

“Kalau saya tidak salah, lis cukup panjang,” ucap Budi.

Ia juga menjelaskan bahwa uji kelayakan ini menjadi ajang penting bagi para calon duta besar untuk menyampaikan pemahaman mereka tentang politik luar negeri Indonesia dan strategi diplomasi di negara penempatan masing-masing.

“Kita akan mendengarkan pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut,” tutur Budi.

Setelah proses uji kelayakan rampung, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal lanjutan guna menyusun kesimpulan serta memberikan rekomendasi kepada pimpinan DPR RI.

Dari pantauan di lokasi, sejumlah nama calon dubes yang telah hadir antara lain Abdul Kadir Jaelani, Redianto Heru Nurcahyo, Umar Hadi, Hotmangaradja Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir, dan Dwisuryo Indroyono Soesilo.

Quote