Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi NTT Vinsensius Pata, reses di Wirung, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Jumat (24/10).
Vinsen Pata mendengar, meresap, dan berdiskusi dengan masyarakat Wirung terkait persoalan yang kompleksitas dialami bertahun-tahun. Ia secara khusus menyoroti jembatan Wae Mapar penghubung kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada yang tak kunjung dibangun.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Padahal kalau dibangun, jembatan ini menjadi akses utama masyarakat terutama saat musim hujan karena menghubungkan Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada dan merupakan jalur alternatif menuju ibu Kota Kabupaten di Borong," tegasnya.
Selain menyinggung persoalan jembatan, dalam kegiatan reses tersebut sejumlah aspirasi warga juga disampaikan secara langsung, antara lain:
1. Perbaikan Jalan Provinsi Raong-Mukun-Cabang waling
2. Pembangunan Jembatan penghubung Wirung Matim-Ngusumana Ngada
3. Pembagunan Air minum bersih di wirung, Desa Nanga Meje, Langgasai, Mosingaran dan Nanga Puun Kecamatan Elar Selatan
4. Pengembangan Jaringan Listrik (PLN) Nanga Puun, Nanga Meje, Mosingaran dan Langgasai Kecamatan Elar Selatan
5. Pembangunan Irigasi Primer dan Tersier di persawahan Gising, Sisar, Wuzanepa Elar Selatan.
Merespon keluhan masyarakat, Vinsen Pata berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Elar Selatan terutama soal pembangunan jembatan Wae Mapar penghubung kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada.
"Saya akan mendesak Gubernur Melki Laka Lena agar segera membangun jembatan tersebut, sekaligus memperjuangkan semua aspirasi warga Elar Selatan di tingkat provinsi dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan daerah," ungkapnya.
Tidak sekadar itu, ia juga menegaskan akan berkoordinasi dengan komisi III, komisi IV komisi V DPRD NTT dan mitra dinas terkait untuk melakukan kunjungan kerja langsung ke Wirung.
Dalam kegiatan reses tersebut, turut hadir Paulus Yohanes Yorit Poni, S.Sos Anggota DPRD Manggarai Timur Fraksi PDI Perjuangan. Ia menyoroti masalah pembagunan yang telah lama menjadi derita bagi masyarakat Wirung Kecamatan Elar Selatan.
"Sejak puluhan tahun masyarakat mendambakan jembatan namun tak kunjung hadir. Saat musim hujan tiba, kampung ini seperti pulau tanpa akses keluar. Anak-anak sekolah kesulitan pergi belajar ketika hujan deras karena arus sungai yang tinggi merubuhkan titian bambu yang hampir tiap tahun mereka bangun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Manggarai Timur itu menyoroti paradigma pemerintah terhadap wilayah perbatasan seperti Elar Selatan yang menurutnya belum mendapatkan pelayanan dasar yang layak.
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
“Wilayah perbatasan mesti dilihat tidak lagi sebagai daerah terluar kabupaten, namun beranda terdepan. Jika dianalogikan sebagai beranda, maka wilayah perbatasan mesti ditata dengan baik. Akses pelayanan dasar masyarakat wajib terpenuhi,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Vinsen Pata atas kepeduliannya terhadap masyarakat Wirung Kecamatan Elar Selatan.
"Terima kasih kepada Bapak Vinsen Pata yang telah memilih kampung Wirung sebagai salah satu titik reses di wilayah Manggarai Timur. Kehadiranya adalah wujud nyata cinta kasih dan kepedulian terhadap masyarakat pedalaman," tutupnya.
Sebagai bentuk dukungan, di akhir kegiatan Vinsen Pata menyerahkan bantuan dana kepada masyarakat yang sedang melakukan swadaya pembangunan jembatan gantung yang bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Pedalaman.

















































































