Ikuti Kami

Waras Wasisto Ingatkan Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem

Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah.

Waras Wasisto Ingatkan Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Waras Wasisto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Waras Wasisto meminta semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. 

Politikus PDI Perjuangan ini meminta agar segenap komponen pemerintah daerah segera melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk mengecek kesiapan alat, perangkat dan personel dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat berdampak bencana seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

“Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah. Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat, dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem,” kata Waras di Jakarta Selasa (11/10).

Baca: Ini Pesan Penting Endro Saat Tutup PPSD Banteng Lamsel

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sambung wakil rakyat dari Dapil Jabar VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) ini, kejadian bencana yang dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor mendominasi sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2022, banjir sebanyak 1.083 kali peristiwa, cuaca ekstrem 867 dan tanah longsor 483 kejadian.

“Selain itu disusul bencana karhutla sebanyak 239 kejadian, gempabumi dan gunungapi 21, gelombang pasang atau abrasi 21 dan kekeringan 4 kejadian,” ungkap Waras.

Akibat dari rentetan bencana tersebut, sebanyak 160 jiwa meninggal dunia, 28 hilang, 790 luka-luka dan 3.193.001 terdampak bencana. Kerugian yang ditimbulkan atas bencana selama 10 bulan ini meliputi 31.170 rumah rusak, 882 fasilitas rusak, 501 fasilitas pendidikan rusak, 306 rumah ibadah rusak, 75 fasilitas kesehatan rusak, 137 kantor rusak dan 137 jembatan rusak.

Baca: Puan Ajak P20 Bergotong Royong Pulihkan Perdamaian Dunia

Waras menerangkan, selama sepekan terakhir, atau tepatnya sejak 3 sampai 9 Oktober 2022, telah terjadi 66 kejadian bencana hidrometerologi basah yang meliputi 35 kejadian banjir, 16 tanah longsor dan 15 cuaca ekstrem. Dari seluruh kejadian itu, ada sebanya 9 jiwa meninggal dunia, 1 hilang dan 151.156 warga terdampak.

Karenanya, dia mengingatkan kembali agar siapsiaga dalam menghadapi cuaca ekstrem selama sepekan kedepan. Waras pun menegaskan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Penanganan bencana harus melibatkan seluruh unsur stakeholder mulai dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, akademisi, media massa, relawan hingga masyarakat.

“Oleh sebab itu, perlu ada sinergitas antar stakeholder yang dimulai dari koordinasi. BPBD untuk menginisiasi giat yang merujuk pada peningkatan kesiapsiagaan, seperti monitoring situasi saat hujan, penyiapan jalur dan tempat evakuasi serta penguatan peringatan dini bersama TNI dan Polri,” pungkas Waras.

Quote