Ikuti Kami

Wawali Tidore Turun Tangan di Demo Ikatan Sopir Oba

Wakil Wali Kota Tikep hadir ditengah-tengah massa aksi bukan untuk kepentingan politik di tahun 2024.

Wawali Tidore Turun Tangan di Demo Ikatan Sopir Oba
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen bersama Kapolsek Oba Utara, IPDA Sofyan Torid saat mengangkat potongan kayu yang dijadikan pendemo sebagai bahan pemalangan jalan.

Tidore, Gesuri.id – Wakil Wali Kota (Wawali) Tidore, Muhammad Sinen mengimbau kepada ikatan sopir Oba yang tergabung dalam Organda DPU Sofifi agar dalam melaksanakan aksi tidak mengganggu aktivitas masyarakat umum atau pengguna jalan. 

Ia menegaskan, selaku Wakil Wali Kota Tikep hadir ditengah-tengah massa aksi bukan untuk kepentingan politik di tahun 2024, namun dirinya hadir hanya untuk melayani permintaan dan demi kepentingan masyarakat. 

Baca Safari Politik Siap Bertemu Gerindra, Golkar, PKB, PPP, PAN

Muhammad Sinen mengungkapkan, pada Senin (22/8) kemarin sudah dilakukan pertemuan antara ketua DPD Organda Kota Tikep, Ketua DPD organda Provinsi dan ketua DPU Organda Sofifi dengan pemerintah Kota Tikep untuk membahas masalah organda.

“Oleh karena itu saya meminta agar supir yang tergabung dalam ikatan supir oba juga dapat melakukan pertemuan dengan Plt. ketua DPU organda Sofifi guna membahas dan mencari solusi yang terbaik terkait permasalahan tersebut,” kata Wawali.

Diketahui, ikatan sopir Oba yang tergabung dalam Organda DPU Sofifi kembali menggelar aksi unjuk rasa lanjutan, Selasa (23/8). Akibatnya, terjadi antrian panjang sekitar 400 meter.

Kali ini, unjuk rasa disertai pemalangan jalan itu dilakukan di pertigaan jalan masuk taman lolobata Aketajawe, Desa Koli, Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Dalam aksi itu, para sopir tersebut meminta kepada Pemerintah Kota Tikep agar segera membangun terminal transit di kelurahan Payahe, Kecamatan Oba. Mereka juga meminta kepada organda DPU Sofifi agar melakukan transit penumpang di Payahe.

“Apabila tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan memboikot jalan umum sampai dengan ada jawaban dari Pemerintah Kota Tikep,” kata koordinator aksi, Isnain Tawari. Aksi unjuk rasa yang dilaksanakan itu merupakan aksi lanjutan menunggu kedatangan Wakil Wali Kota Tikep, Muhammad Sinen untuk mendengar dan menanggapi tuntutan mereka. 

Meski melakukan boikot jalan, namun sepeda motor, ambulance dan mobil yang membawa orang sakit tetap diberi akses jalan untuk dilalui. Beberapa jam kemudian, Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen didampingi Kapolsek Oba Utara, Kapolsek Oba dan Danramil 1505-04 Oba.

Wawali menegaskan dirinya bersama Wali Kota, Capt. Ali Ibrahim sudah berkomitmen untuk membangun terminal transit di Payahe dan akan melakukan pembebasan lahan. Untuk menyelesaikan masalah organda, Muhammad Sinen juga meminta kepada Plt Ketua DPU organda Sofifi, Ikbal Dukomalamo agar dapat mengambil langkah dengan bijak dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tak hanya itu, DPD Organda Tikep dan Provinsi juga diminta melakukan penertiban terkait administrasi para anggota organda.

Orang nomor dua di Pemkot Tikep itu menyarankan agar dalam melakukan pengangkutan penumpang agar menggunakan sistem Shift sehingga terciptanya pemerataan pendapatan terhadap para supir. Wawali juga menegaskan, anggota organda yang memiliki KTP Tidore namun bergabung dengan organda lain maka diharapkan untuk segera kembali. Jika permintaan tersebut tidak diindahkan dan pada saat dilakukan penertiban kemudian ditemukan maka resikonya akan ditanggung sendiri.

“Saya minta, kepada seluruh massa aksi agar bisa bersama-sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Saya juga berharap kepada massa aksi unjuk rasa untuk tidak lagi melakukan pemblokiran jalan,” pinta Wawali. Setelah mendengar penyampaian dari Wakil Wali Kota, massa aksi langsung membuka kembali palang yang berada di jalan.

Tak hanya itu, massa aksi kemudian melakukan hearing dengan ketua DPU organda Sofifi dan Wakil Wali Kota yang didampingi oleh Kabag Ren Polres Tidore, Kasat Samapta Polres Tidore, Camat Oba, Danramil Oba, Kapolsek Oba dan Kapolsek Oba Utara. Dalam hearing itu, Wakil Wali Kota meminta Plt Organda DPU Sofifi agar melakukan pemerataan aturan terkait pengangkutan penumpang sehingga tidak terjadi kecemburuan. Plt ketua Organda Sofifi harus menyurat ke Organda Kabupaten Halteng untuk tidak lagi melakukan pemalangan di portal.

Wawali juga berharap, tidak ada lagi Organda Oba dan organda-organda lainnya, hanya satu yaitu Organda Sofifi tergabung di dalamnya adalah seluruh masyarakat Kota Tikep.

“Plt. ketua DPU organda Sofifi agar melibatkan seluruh perwakilan di 4 Kecamatan Oba sebagai pengurus Organda sehingga ketika terjadi permasalahan maka langsung dikoordinasikan dengan Perwakilan tersebut,” ujar Wawali.

Baca Puan ke Nasdem Tepis Isu Gesekan Megawati & Surya Paloh

Sementara, perwakilan massa aksi meminta agar Plt ketua organda memberikan 1 penanggung jawab bagi ikatan sopir Oba sehingga dapat mengkoordinir sopir yang ada di Oba maupun Oba Selatan.

“Kami juga meminta, Wakil Walikota agar melakukan penertiban bongkar muat penumpang di pelabuhan Loleo,” tuturnya.

Sementara, Plt ketua DPU Organda Sofifi, Ikbal Dukomalamo menegaskan sebagai PLT ketua, dirinya akan melakukan pemerataan untuk seluruh supir di Kota Tikep baik di Oba dan Sofifi sehingga tidak terjadi kecemburuan.

 

Kurator Fransiska S.

Quote