Jakarta, Gesuri.id — Filsuf dan pengamat politik Rocky Gerung menegaskan bahwa generasi muda Indonesia harus berani mengambil peran dalam menjaga perdamaian dan keberlanjutan dunia. Hal itu disampaikan Rocky dalam Talkshow Merah Muda Fest 2025 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11).
Dalam acara yang dihadiri ribuan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan pengurus serta kader PDI Perjuangan tersebut, Rocky menyoroti pentingnya mengaitkan semangat Sumpah Pemuda dengan konteks zaman modern.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
Menurutnya, tantangan anak muda saat ini tidak hanya soal nasionalisme, tetapi juga tentang bagaimana mereka berperan menghadapi isu global seperti konflik antarnegara, krisis lingkungan, dan keadilan sosial.
“Anak muda harus sadar bahwa pengalaman politik bukan soal usia, tapi soal keberanian menceburkan diri ke dalam realitas sosial dan politik,” ujar Rocky.
Kalau punya otak, sambung dia, tapi tidak digunakan untuk memecahkan persoalan bangsa, maka energi muda itu hanya tertahan dan terbuang percuma.
Rocky juga menyinggung pentingnya peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Ia mengkritik masih minimnya kontribusi nyata negara-negara, termasuk Indonesia, terhadap dana perdamaian global, padahal semangat diplomasi damai sudah tertulis jelas dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kita sering bicara soal perdamaian dunia, tapi anggaran militer terus naik. Ini paradoks. Kalau mau bicara damai, ya pelihara dulu ekosistem yang membuat perdamaian itu hidup—termasuk hutan kita,” tegasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Ajak Kader Banteng NTB Perkuat Nilai Perjuangan
Rocky menyebut pandangan Bung Karno tentang hutan sebagai “paru-paru dunia” sangat visioner. Menurutnya, hutan bukan hanya sumber oksigen, tetapi juga simbol keseimbangan alam dan kemanusiaan. Ia mengingatkan bahwa menjaga lingkungan sama artinya dengan menjaga masa depan bangsa.
“Hutan itu bukan hanya tempat oksigen, tapi juga apotek dunia. Kalau hutan rusak, pertahanan semesta kita juga hilang,” ujarnya. “Karena itu, membaca kembali Pancasila dalam konteks ekologi menjadi penting. Sila keadilan sosial hari ini harus juga berarti keadilan lingkungan.”
Diskusi berlangsung dalam suasana hangat dan reflektif, diwarnai tanya jawab antara Rocky dan peserta muda yang antusias. Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi anak muda untuk merenungkan kembali makna Sumpah Pemuda, bukan hanya sebagai sejarah, tetapi sebagai inspirasi untuk menghadapi tantangan global dengan pikiran kritis dan semangat kemanusiaan.

















































































