Ikuti Kami

Yulian Nilai Indonesia Berpeluang Rebut Pasar Energi Eropa

Hal ini sebagai dampak sanksi yang dijatuhkan negara-negara di Eropa terhadap Rusia.

Yulian Nilai Indonesia Berpeluang Rebut Pasar Energi Eropa
Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar mengungkapkan Indonesia berpeluang merebut pasar energi Eropa, seperti gas yang saat ini tengah dibayangi penghentian pasokan dari Rusia.

Hal ini sebagai dampak sanksi yang dijatuhkan negara-negara di Eropa terhadap Rusia.

Baca: Paramitha Soroti Penggunaan Aplikasi MyPertamina

Bagi Politisi PDI Perjuangan itu, Indonesia harus bisa secepatnya mengambil peluang sebagai pemasok energi seperti gas yang dibutuhkan negara Eropa.

"Apalagi ke depannya, negara Uni Eropa ingin mengurangi ketergantungannya terhadap pasokan gas dari Rusia yang mencapai 40 persen dari total kebutuhan kawasan tersebut," kata Yulian, Selasa (12/7).

Yulian menambahkan, situasi geopolitik di kawasan Eropa ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk merebut pasar gas.

Indonesia sendiri menurutnya berpotensi mengekspor Liquefied Natural Gas (LNG) ke Eropa, mengingat sampai semester I 2022, Indonesia telah memproduksi LNG sebanyak 42 kargo.

Baca: Yulian Minta Ketegasan Atasi Penyimpangan BBM Bersubsidi

"Dari 42 kargo LNG yang dihasilkan Indonesia itu, digunakan untuk kebutuhan domestik  mencapai 27,4 kargo dan ekspor 14,6 kargo. Namun sampai pada Juni 2022, ternyata belum ada negara-negara Eropa yang melirik gas dari Indonesia itu," katanya.

Oleh sebab itu, Gunhar mendorong Kementerian ESDM dan SKK Migas pro aktif dalam menjaring pembeli dari Eropa. Mengingat Rusia terus menambah pengetatan pasokan gas ke beberapa negara Uni Eropa.

"Dengan keberhasilan mengambil pasar energi di negara-negara Barat, maka Indonesia berpeluang menambah pendapatan nasional yang dibutuhkan bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi," pungkasnya.

Quote