Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Yulius Setiarto, menegaskan etika digital merupakan fondasi penting. Utamanya dalam menjaga kesehatan ekosistem informasi di era modern.
“Perlunya literasi digital yang matang, kemampuan memilah informasi, serta tanggung jawab moral dalam berinteraksi di ruang digital agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh misinformasi dan disinformasi,” ujarnya dikutip Jumat (12/12).
Etika digital menjadi topik utama pembahasan dalam acara ‘Ngobrol Bareng Legislator', yang merupakan program kerja sama Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Selanjutnya, Bayu Wardhana, Staf Khusus Direktur Utama BRI, menambahkan, bahwa dunia digital menghadirkan peluang besar bagi masyarakat untuk berkembang, namun harus dibarengi dengan perilaku yang berintegritas.
“Perlunya konsistensi dalam membangun jejak digital yang positif,” kata dia.
“Pemanfaatan teknologi secara bijaksana, serta pentingnya profesionalisme saat menggunakan berbagai platform dan tools digital untuk meningkatkan produktivitas,” tambahnya.
Sementara itu, Ari Nurcahyo, Senior Researcher di PARA Syndicate dan Cah Angon Foundation, membahas pentingnya protokol tanggap darurat digital sebagai bagian dari etika dan keamanan digital.
Ia menjelaskan bahwa setiap individu maupun lembaga perlu memiliki prosedur jelas ketika menghadapi insiden digital—mulai dari kebocoran data, peretasan akun, hingga penyebaran informasi sensitif.
Protokol ini mencakup langkah cepat seperti verifikasi sumber gangguan, pengamanan akses, dokumentasi insiden, hingga pelaporan ke pihak berwenang.
Menurutnya, kesiapsiagaan ini bukan sekedar aspek teknis.
“Tetapi juga bentuk tanggung jawab etis untuk melindungi diri dan masyarakat dari dampak negatif dunia digital,” paparnya.
Ketiga narasumber sepakat bahwa dunia digital menawarkan ruang yang luas untuk berkarya dan berpartisipasi.
Akan tetapi, hanya dapat dimanfaatkan secara optimal jika masyarakat memiliki etika, literasi, dan konsistensi dalam menggunakan teknologi.
Dengan demikian, generasi muda tidak hanya mampu berkembang, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

















































































