Ikuti Kami

Anomali Hasil Quick Count Ganjar-Mahfud, Pakar: Keluarkan Jokowi, Bangun Citra Baru PDI Perjuangan

“Kalau misalnya kita lihat secara real count, suara ganjar dan pdi perjuangan kan sama menyentuh 17 persen, PDI Perjuangan 16 sekian.”

Anomali Hasil Quick Count Ganjar-Mahfud, Pakar: Keluarkan Jokowi, Bangun Citra Baru PDI Perjuangan

Jakarta, Gesuri.id - Dosen Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arga Pribadi Imawan, menilai suara Ganjar dan PDI Perjuangan cukup selaras. Menurutnya, jika berbicara tentang anomali, maka sebenarnya hasil quick count menunjukkan suara Ganjar dan PDI Perjuangan.  

“Kalau misalnya kita lihat secara real count, suara ganjar dan pdi perjuangan kan sama menyentuh 17 persen, PDI Perjuangan 16 sekian,” katanya, dikutip Senin (19/2).

Dari jumlah perolehan suara Ganjar dan PDI Perjuangan, Arga menilai bahwa sebenarnya sudah sangat menunjukkan peta koalisi. Ia pun menelaah persenan suara tersebut dengan dua skenario. 

“Pertama, ganjar hanya didongkrak popularitas PDI Perjuangan. Kedua, PDI Perjuangan mungkin hanya menyumbang sekitar 12 persen, sisanya tentang militannya partai koalisi, seperti PPP. Perindo, dan Hanura,” ujar Arga.

Menurutnya, tidak ada anomali yang terjadi di hasil hitung cepat. “Bagaimanapun quick count ada metodologinya sendiri dan menjadi salah satu instrumen yang sangat baik dalam melihat kecenderungan pemilih Indonesia di Pemilu,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Arga menyatakan bahwa klaim anomali menandakan ciri khas politisi yang abai terhadap kalkulasi saintifik. Ia pun mencontohkan tentang pernyataan Bambang Pacul yang menyanggah lembaga survei bahwa suara Ganjar-Mahfud terus merosot. 

Saat itu, Bambang menyanggah karena beranggapan bahwa hasil survei tersebut tidak bisa dipercaya karena merupakan survei milik orang lain. 

Arga menuturkan bahwa sebetulnya, survei dari berbagai lembaga sebelum Pemilu 2024 menjadi warning bagi PDI Perjuangan untuk memasukkan perhitungan saintifik. Perhitungan yang dimaksud adalah melakukan evaluasi bagian yang kurang, alasan mengapa suara merosot, dan seterusnya. 

“Menurut saya kekurangan PDI Perjuangan adalah mereka cenderung apatis terhadap kalkulasi saintifik sehingga tidak bisa menerima hasil quick count,” katanya. 

Di sisi lain, Arga menilai merosotnya suara Ganjar juga karena kondisi internal PDI Perjuangan. Menurutnya, saat ini internal PDI Perjuangan terpecah menjadi loyalis Jokowi dan loyalis PDI Perjuangan. Namun, ia tak memungkiri bahwa loyalis Jokowi lebih banyak dan itu berpengaruh terhadap perolehan suara Ganjar. 

“Ini menjadi refleksi penting bagi PDI Perjuangan karena belum bisa mengambil sikap tegas untuk menindak atau memutus status keanggotaan Jokowi,” ujarnya .

Ketidaktegasan PDI Perjuangan berimplikasi pada bingungnya publik untuk memilih. Menurutnya, kalau memang sudah ada indikasi Jokowi mendukung Prabowo, maka seharusnya PDI Perjuangan langsung keluarkan Jokowi. 

“Cut saja, tidak masalah Jokowi Effect atau apa. Bangun lagi citra PDI Perjuangan dan Ganjar yang benar-benar baru,” kata Arga.

Terkait dengan klaim anomali, Arga mengajak untuk kembali melihat Pemilu 2019. Ketika itu, Prabowo yang kalah dalam quick count pun menunjukkan sikap denial. “Menurut saya kondisi orang ksatria yang kalah tempur cenderungnya akan seperti itu,” kata dia.

Sumber

Quote