Ikuti Kami

Bambang Pacul Sebut Hoax Tak Mempan di Jateng

warga di Provinsi Jateng memiliki kultur di masyarakat yang mampu meredam berita bohong.

Bambang Pacul Sebut Hoax Tak Mempan di Jateng
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah (Jateng) Jokowi-Ma’ruf Amin, Bambang Wuryanto (kemeja merah).

Semarang, Gesuri.id - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah (Jateng) Jokowi-Ma’ruf Amin, Bambang Wuryanto menyatakan masyarakat Jateng tak mudah terpengaruh terhadap berita hoax yang marak jelang Pemilu 2019.

Baca: Presiden Jokowi Terus Bekerja Meski Kerap Diserang Hoax

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, warga di Provinsi Jateng memiliki kultur di masyarakat yang mampu meredam berita bohong. Kultur wedangan, nongkrong di pos ronda, dan kumpul-kumpul seperti yang biasa dilakukan warga Solo cukup efektif menangkal hoax.

"Di Jateng ini ada cara meredam hoax melalui kultur. Sehingga hoax tidak terlalu berpengaruh di masyarakat," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng yang akrab disapa Bambang Pacul, Kamis (21/3).

Menurutnya, masyarakat Jateng dikenal guyub rukun, dan suka ngobrol. Selain itu, budaya gugur gunung, kerja bakti, dan kongkow juga masih berjalan. "Kumpul-kumpul seperti rapat RT, rapat RW masih ada di semua wilayah. Kultur di Jateng agak sulit dihantam hoax," ujarnya.

Baca: Iis Sugianto Ajak Masyarakat Tidak Golput dan Lawan Hoax

Lebih lanjut ia mengatakan, banyaknya hoax yang beredar di media sosial bisa ditangkal karena anak-anak muda terbiasa nongkrong dan saling bertikar pikiran.

"Kalau dilihat, yang kena hoax memang sudah anti dengan pasangan 01, sehingga hoax dimakan. Hoax seperti melegalkan perzinahan dan adzan akan dilarang jika Pak Jokowi jadi Presiden sebenarnya kan nggak masuk akal," tutup Bambang Pacul.

Quote