Ikuti Kami

Dua Politisi Partai Punya Peluang Besar Jadi Ketua Dewan

Dua caleg terpilih asal PDI Perjuangan yang berpotensi itu, yakni I Made Rian DK dan Achmad Wanedi.

Dua Politisi Partai Punya Peluang Besar Jadi Ketua Dewan
Ilustrasi. Ahmad Wanedi mengembalikan formulir pendaftaran bacalon wakil wali kota (N-2) diterima Langsung oleh Tim V dikantor DPC PDI P Kota Malang.

Malang, Gesuri.id - Nama-nama caleg yang terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang periode 2019-2024 sudah bisa diprediksi, mengacu rekapitulasi tingkat kota yang sudah ditetapkan dalam rapat pleno Sabtu lalu (4/5).

Sesuai rekapitulasi KPU, perolehan suara PDI Perjuangan di posisi teratas yakni 109.001 suara. Sementara kursi yang berpotensi dikuasai Partai Banteng itu adalah 12.

Baca: Pleno Akhir, Jokowi Pastikan Menang di Surabaya

Kemudian disusul PKB dengan 7 kursi, PKS 6 kursi, Gerindra dan Golkar masing-masing 5 kursi, Demokrat dan PAN masing-masing menguasai 3 kursi, lalu Nasdem 2 kursi. Sedangkan posisi terakhir ditempati Perindo dan PSI, masing-masing 1 kursi.

Dari perkiraan perolehan kursi dalam Pileg 2019 ini, legislator dari PDI Perjuangan punya kans paling besar untuk menduduki kursi ketua dewan. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Malang, ada dua caleg terpilih asal PDI Perjuangan yang berpotensi memimpin puluhan legislator, yakni I Made Rian DK dan Achmad Wanedi.

Nama Made menguat karena posisinya sangat penting di PDI Perjuangan. Yakni menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang. Sedangkan Wanedi punya kans karena pernah dipercaya menjadi ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Malang pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

Selain itu, perolehan suara Wanedi juga disebut-sebut paling tinggi se-Kota Malang, yakni 6.030 suara

Ditanya terkait peluangnya menjadi ketua dewan, Made menjawab diplomatis. Dia menegaskan, belum waktunya membahas ketua DPRD.

”Pelantikan dewan masih Agustus 2019. Sedangkan kelengkapan dewan (dibahas) mungkin Oktober 2019. Kalau urusan ketua dewan, kami serahkan ke DPP PDI Perjuangan,” ujar Made ketika ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan.

Dia menerangkan, ada mekanisme yang akan dilalui dalam proses pemilihan ketua dewan. Apalagi, caleg PDI Perjuangan Kota Malang menjadi atensi DPP PDI Perjuangan. Sebab sebelumnya, partai besutan Megawati Soekarno Putri itu terpaksa tiga kali mengganti kadernya yang menduduki posisi kedua tewan. Hal itu karena mereka terjerat kasus suap pembahasan APBD-P 2015 bersama 41 legislator lain.

Awalnya, DPP PDI Perjuangan menunjuk M. Arief Wicaksono sebagai ketua dewan. Tapi karena ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2017 lalu, akhirnya posisinya digantikan Abdul Hakim yang sebelumnya menjabat ketua Komisi B DPRD. Hakim pun terjerat kasus serupa, lalu digantikan oleh Hadi Susanto.

Senasib dengan Arief dan Hakim, Hadi juga ditangkap KPK bersama belasan legislator lain di gelombang III. ”Jadi kami tidak mau lagi nanti terjadi, ketua dewan ganti hingga tiga kali,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Made juga mengklarifikasi masuknya nama Sugiono sebagai caleg terpilih dari Dapil Blimbing. Berdasarkan data yang dimiliki Made, caleg terpilih adalah Wiwik Sukaisih.

Senada dengan Made, Achmad Wanedi juga menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDI Perjuangan. Caleg terpilih dari daerah pemilihan (Dapil) Sukun itu mengelak ada tradisi bagi-bagi kekuasaan di partainya. Misalnya karena Made sudah menjadi ketua DPC PDI Perjuangan, lalu otomatis Wanedi dipercaya menjadi ketua dewan.

”Tidak begitu. Semua kami serahkan kepada partai. Semua calon terpilih kami, punya kesempatan itu (menjadi ketua dewan),” ujarnya.

Lantas bagaimana dengan poisisi tiga wakil ketua dewan? Wakil Ketua I DPC PKB Kota Malang Aburrochman menyatakan, partainya belum bicara banyak soal posisi tersebut. Sesuai mekanisme partai, DPC PKB akan mengusulkan nama ke DPW PKB. Tapi yang memutuskan tetap DPP.

Baca: Situng KPU Capai 70,5%, Jokowi Mantapkan Keunggulan

”Kami belum rapatkan. Jadi belum kirim nama. Semua kami serahkan putusannya ke DPP,” kata pria asal Blimbing itu.

Demikian juga Ketua DPD PKS Kota Malang Ernanto Djoko Purnomo. Meski partainya menduduki peringkat ketiga, tapi pihaknya belum memutuskan siapa yang akan diusulkan menjadi calon wakil ketua dewan.

”Bukan serta merta yang perolehan suaranya paling banyak lantas duduk di AKD (alat kelengkapan dewan). Kami berusaha menempatkan SDM sesuai kapasitas masing-masing,” kata Djoko.

Quote