Lebak, Gesuri.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kritistiyanto, mengatakan selisih ketertinggalan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf terhadap pasangan Prabowo-Sandi di Provinsi Banten semakin menipis.
Baca: Kemenangan Jokowi-Ma'ruf, Soal Harga Diri Orang Banten
"Sebenarnya selisihnya tadi justru semakin tipis. Bahwa masih ada perbedaan, iya. Tapi selisihnya semakin tipis dibandingkan tahun 2014 yang lalu," ujar Hasto usai Rapat Koordinasi dan Safari Kebangsaan Pemenangan Pileg dan Pilpres Tahun 2019, di kediaman mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya, Lebak, Kamis, (20/12).
Ia pun meyakini mulai Februari 2019 elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf akan berada di atas pasangan Prabowo-Sandi. Hasto berasalan, faktor Ma'ruf sebagai putra daerah dan kinerja Jokowi untuk Provinsi Banten dinilai akan mampu mendongkrak elektabilitas pasangan tersebut.
"Apalagi Kiai Ma'ruf Amin berasal dari Banten. Dan pak Jokowi, bayangkan bendungan yang tahun 80'an tidak selesai, di bawah kepemimpinan pak Jokowi diselesaikan. Itu untuk (pengairan) 2.200 hektar lahan pertanian. Kemudian bendungan satunya untuk (pengairan) 1.100 hektar. Sehingga komitmen pak Jokowi untuk kemajuan Banten itu makin kuat. Kemudian jembatan gantung, rumah sakit, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar," ucap Hasto.
"Sehingga kami meyakini akhir Januari nanti sudah terjadi titik temu. Mulai Februari, Maret, pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin leading di Banten," tegas Hasto.
Ditambah, Hasto mengatakan, banyak tokoh di Banten yang kini mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Seperti keluarga besar T.B Chasan Sochib, keluarga Zaki Iskandar dan keluarga Mulyadi Jayabaya.
"Sehingga bersama parpol koalisi, relawan, kami perkirakan Januari itu 50:50, sama. Kemudian muai Februari, Maret, kita sudah jauh lebih tinggi daripada pasangan pak Prabowo," ujar Hasto.
Baca: PDI Perjuangan Safari Kebangsaan Jilid IV ke Banten
Soal serangan fitnah kepada Jokowi, terutama yang berasal dari media sosial, Hasto mengatakan pihaknya akan mengerahkan kekuatan di 'darat', melalui kampanye dari pintu ke pintu di Banten. Ia pun percaya masyarakat Banten lebih memilih sosok pemimpin yang konsisten bekerja meski terus dihujat, ketimbang sosok yang kerap menebar fitnah.
"Masyarakat Banten mau pilih yang mana, mau pilih yang penyebar fitnah? Atau pilih yang marah-marah? Mengatakan korupsi stadium empat tapi tidak bisa menertibkan caleg-calegnya yang koruptor.
Kami meyakini bahwa rakyat Indonesia tetap mendambakan pemimpin yang berbicara baik, pemimpin yang positif, yang merangkul, yang tetap bekerja meskipun dihujat," ucap Hasto.
