Ikuti Kami

Hendrawan: Kalah Pilgub Jabar, Kami Kesatria Akui Kekalahan

Kekalahan PDI Perjuangan lebih terhormat karena yang diusung merupakan kader sendiri, bukan sosok yang populis

Hendrawan: Kalah Pilgub Jabar, Kami Kesatria Akui Kekalahan
Ketua DPP PDI Perjuangan Prof Hendrawan Supratikno - Foto: Istimewa

Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, mengakui partainya mengalami kekalahan pada pilgub Jawa Barat (Jabar) lalu. Dijelaskan dia, kekalahan partainya lebih terhormat karena yang diusung merupakan kader sendiri, bukan sosok yang populis. 

"Partai telah move on dan siap menatap kontestasi pileg dan pilpres pada April 2019 mendatang. Sangat legowo, tidak ada masalah, kita sudah move on, jangan terlalu baper," ujar Hendrawan, Minggu (8/7) malam.

"Ini kan kontestasi biasa, jadi memang risiko mengusung kader sendiri adalah itu, kita mengambil risiko besar. Kalau hanya cari orang dari luar yang poluritas tinggi itu gampang, tapi partai politik harus mengedepankan kaderisasi," sambungnya.

Kemudian Hendrawan mengatakan, sebelum hasil rekapitulasi KPU rampung, PDI Perjuangan lewat TB Hasanuddin sudah mengucapkan selamat pada pasangan RK-Uu Rabu (27/6). Hal itu sebagai sikap kesatria, yang mampu menerima kekalahan. Persoalan menang kalah menurutnya hal yang lumrah di kancah politik.

"Kami sudah datang, TB hasanuddin sudah datang ke Ridwan Kamil menyampaikan selamat. Ini kan kontestasi biasa," katanya.

Sebetulnya lanjut Hendrawan, partainya sudah memprediksi bahwa jagoannya bakal kalah di Pilgub Jabar dan Jatim. Namun, hal itu tak dipersoalkan. Terpenting bagi PDI Perjuangan, calon pemimpin yang diusung merupakan kader tulen, bukan sosok yang dilihat dari karena popularitasnya.

"Kami juga memang menduga kader kami akan kalah di Jawa Barat, tidak masalah. Pasti kita mengucapkan selamat kepada yang menang, itu bagian dari pendewasaan demokrasi. Tidak masalah bahwa PDIP kalah di Sumatera, Jatim, yang kami ajukan kader-kader kami, kami tak mengusung orang yang hanya akan menang, kami mengusung karena kami partai lama, kami mengusung kader sendiri," katanya.

"Jadi memang risiko mengusung kader sendiri adalah itu, kita mengambil risiko besar, kalau hanya cari orang dari luar yang poluritas tinggi itu gampang, tapi partai politik harus mengedepankan kaderisasi," tutupnya.

Quote