Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan yang juga Caleg DPR RI Dapil DKI 3 Iis Sugianto optimistis dengan mengusung program 'smart city' dirinya mampu mewujudkan kota yang lebih layak, bersih, rapih dan teratur bagi warganya.
Baca: Iis Sugianto Dorong Timnya Kompak Menangkan Jokowi-Ma'ruf
Untuk merealisasikannya, Iis menjelaskan langkah konkrit yang akan dilakukan yaitu menciptakan sebuah kampung yang dinamakan Kampung Cemara (Cerdas, Maju, Aman dan Sejahtera). Semua itu dilakukan Iis demi warga di dapilnya yang amat dicintainya. Daerah pemilihan DKI 3 mencakup wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
"Daerah saya memang padat banget, macet, dan kehidupan serta karakteristik warganya sangat keras. Maka solusinya memang harus dengan program 'smart city' jangka panjangnya," ujar Iis, Caleg dengan Nomor Urut 6 itu kepada Gesuri di tengah-tengah acara pembekalan relawannya di wilayah Jakarta Utara, Sabtu (5/1).
Iis menjabarkan untuk mewujudkan kampung cerdas dalam hal ini Kampung Cemara dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Cerdas dengan belajar, Maju dengan teknologi, dan Sejahtera secara ekonomi.
"Kampung cerdas itu sebuah konsep pembangunan kawasan perkotaan berkelanjutan dengan manfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), menuju kota layak huni, sejahtera, berdaya saing. Juga, meminamilisir dampak negatif pembangunan kawasan perkotaan," Iis menjelaskan.
Penyanyi yang nge-top di era 80-an yang masih eksis itu mencontohkan Cerdas dengan belajar seperti membangun komunitas belajar online (SD-SMP-SMU), pelatihan keahlian khusus, dan pelatihan kewirausahaan.
Sedangkan, Maju dengan teknologi dapat diwujudkan dengan mendirikan aplikasi pelayanan masyarakat, pemanfaatan teknologi antar komunitas, serta 'branding' kampung cemara.
Baca: Iis Sugianto Ingin Perjuangkan Warganya Agar Lebih Layak
Sementara itu, Sejahtera dengan ekonomi diwujudkan dengan membangun komunitas pengembangan ekonomi berbasis UKM, komunitas pengembangan ekonomi berbasis nelayan dan perikanan, komunitas pengembangan ekonomi berbasis 'urban farming' (pertanian kota), komunitas pengembangan ekonomi berbasis koperasi, dan komunitas pengembangan ekonomi berbasis industri kreatif.
