Ikuti Kami

JAKA Gelar Nobar Debat Capres di Pinggir Rel, Adi Sutarwijono: Ganjar-Mahfud Dua Figure yang Bersih

Untuk nobar di Ketintang Baru, terasa lebih istimewa karena dihadiri langsung Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.

JAKA Gelar Nobar Debat Capres di Pinggir Rel,  Adi Sutarwijono: Ganjar-Mahfud Dua Figure yang Bersih

Surabaya, Gesuri.id - Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) yang merupakan relawan pendukung paslon 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menggelar acara nonton bareng (nobar) debat capres terakhir dibeberapa titik di Kota Surabaya, Minggu malam (4/2/2024).

Diantaranya nobar bersama warga kampung di Ketintang Baru IV Gang Buntu dan di Raya Tenggilis bersama anak-anak muda Surabaya, yang berkolaborasi dengan Taruna Merah Putih.

Untuk nobar di Ketintang Baru, terasa lebih istimewa karena dihadiri langsung Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang juga Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono. Selain itu, juga dihadiri Ketua Relawan Alumni SMA/SMK Surabaya Bersatu (ASSB), partisipan PDI Perjuangan, pengamat politik Andri Arianto, relawan JAKA dan warga kampung Ketintang Baru.

Meski tempat nobar berada dipinggir rel, acara berlangsung lancar dan sukses. Saat nobar digelar, beberapa kali kereta api melintas. Bahkan saat Adi Sutarwijono memberikan sambutan, kereta api juga melintas dengan suaranya yang cukup kencang. Namun hal itu tidak mengganggu keseriusan dan semangat warga untuk mengikuti noba debat capres pamungkas tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada relawan JAKA yang telah mengundang saya untuk ikut nobar di Ketintang Baru, yang lokasinya di pinggir rel kereta api. Dinikmati saja suara bising kereta api yang lewat secara bersama-sama. Nobarnya tetap berjalan dan tidak terganggu dengan kereta api lewat,” ujar Adi.

Menurut Adi, pada debat capres pamungkas ini masyarakat telah melihat seluruh gagasan dari para capres. Termasuk gagasan dari Ganjar-Mahfud yang tidak memiliki latar belakang masalah dengan hukum, korupsi, isu kekerasan masa lalu dan berkomitmen untuk penegakan demokrasi.

“Kita disini menaruh harapan kepada Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud. Dua figur yang bersih. Mereka mengabdi untuk rayat. Figure yang bisa membawa Indonesia lebih maju, memperhatikan rakyatnya dan kebijakannya bisa dirasakan sampai di kampung Ketintang Baru dipinggir rel ini,” ungkapnya.

Untuk itu, Adi meminta seluruh warga di Ketintang Baru yang sudah memilih hak suara untuk berbondong-bondong datang ke TPS (tempat pemungutan suara), menggunakan hak pilihnya, untuk memilih pemimpin yang berhati baik dan mampu bekeja dengan benar. Bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan sepenuhnya untuk melayani rakyat.

“Jangan sampai golput. Jangan sia-siakan suara bapak ibu semua. Mari gunakan hak pilih dengan memilih Ganjar-Mahfud nomor 03. Siaapp?,” pekik Adi yang langsung dijawab dengan pekikan yang sama oleh 100 warga yang hadir.

Sementara itu, pengamat politik Andri Arianto mengatakan, debat capres terakhir ini bisa memberikan gambaran kepada masyarakat siapa yang layak untuk dipilih menjadi presiden 2024. Debat berlangsung menarik dengan adu gagasan dan argumen, serta tidak ada yang saling menyerang secara personal.

“Jika mencermati apa yang disampaikan capres Pak Ganjar, yang disampaikan beliau itu tidak hoax atau bohong. Sebab apa yang disampaikan sudah dilakukan di Surabaya. Bagaimana kebijakan Pemkot Surabaya yang berkolaborasi dengan DPRD Surabaya selalu menitik beratkan kepada masyarakat khususnya untuk disabilitas, anak-anak dan perempuan,” katanya.

Ketua JAKA, Teguh Prihandoko mengatakan, tujuan JAKA menyelenggarakan kegiatan nobar debat capres pamungkas dibeberapa tempat adalah untuk memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Artinya dalam memilih presiden harus memahami rekam jejak para calon.

“Jangan sampai memilih calon yang mempunyai rekam jejak pelanggaran berat HAM. Juga jangan memilih pemimpin yang menggunakan politik identitas. Memilih pemimpin yang bijak adalah memilih secara rasional, dengan melihat rekam jejak. Apa yang pernah dilakukan. Jangan sampai memilih berdasarkan janji yang diberikan,” ungkapnya. 

Quote