Ikuti Kami

Karolin Dinilai Mampu Lindungi Kalangan Perempuan Kalbar

Sebagai satu-satunya calon gubernur perempuan, Karolin dipercaya bisa memberi perlindungan kepada kaum perempuan di Kalbar.

Karolin Dinilai Mampu Lindungi Kalangan Perempuan Kalbar
Karolin bersama ibu yang berpforesi sebagai petani

Kubu Raya, Gesuri.id - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot dinilai mampu menyelesaikan masalah dan melindungi hak-hak kaum perempuan Kalbar.

Hal itu tak lain karena Karolin merupakan calon pemimpin perempuan satu-satunya yang maju pada Pilkada 2018 mendatang.

Baca: Tampil Memukau, Karolin-Gidot Jadi Trending Topic

Laras (40) Laras (40) seorang ibu rumah tangga mengungkapkan isi hatinya kepada Karolin-Gidot. Curhatan Laras, agar Karolin sebagai seorang perempuan mampu melindungi hak-hak kaumnya yang kerap menjadi objek, dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Bu Karolin, tolong lindungi kita sesama wanita. Kita sebagai wanita tidak mau dipoligami. Seperti saya sendiri, suami saya diambil orang," pungkas Laras dalam kampanye dialogis Karolin-Gidot di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, belum lama ini.

Baca: Karolin-Gidot Siap Perkuat Pelayanan Pendidikan

Sebagai perempuan yang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, ia tahu betul, jika pemerintah saat ini telah memiliki komitmen untuk melindungi kaum perempuan, khususnya dari KDRT.

"Kami minta ibu Karolin usulkan ke Menteri, agar buat undang-undang anti poligami. Kami yakin bu karolin bisa, kami siap berjuang dan memilih ibu Karolin jadi gubernur Kalbar," ungkapnya.

Baca: Karolin-Gidot Siap Sejahterakan Nelayan Kalbar

Sementara itu, diwaktu yang sama, calon Wakil Gubernur yang mendampingi Karolin, meminta agar kaum perempuan di Kalbar tidak ragu untuk memenangkan Karolin di Pilgub 27 Juni mendatang.

"Kami dan Bu Karolin sangat komitmen melindungi hak kaum perempuan. Kita tidak ingin ada KDRT di Kalbar, kita akan berikan program dan bantuan, sehingga kaum perempuan bisa juga menghasilkan pendapatan untuk keluarganya. Seperti, memanfaatkan potensi lokal di bidang ekonomi kreatif, jadi ibu-ibu tidak perlu nunggu dikasih uang oleh bapaknya," tunjuk Gidot.

Quote