Tasikmalaya, Gesuri.id – DPC PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilu, di Hotel Santika, Rabu (1/11) tadi malam.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono dalam arahannya mengatakan pemenangan pemilu 2024 harus dengan cara berpolitik kerakyatan, politik santun, politik yang bermartabat, tentu itupun berlaku bagi para calon dari PDI Perjuangan di Tasikmalaya.
“Saya pikir caleg DPR-RI cukup bagus ada perubahan dibandingkan 2019. Saya lihat calonnya RI banyak yang turun ke bawah, Provinsi dan Kabupaten juga sama. Intinya bahwa demokrasi sangat terbuka, selain partai politik maka caleglah menentukan kemenangan itu,” terang Ono.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Selain itu Ono mengharapkan kader yang sudah memiliki visi misi dan dipandu oleh Partai, mampu menghadirkan program kerakyatan sehingga pada saat mereka menjalankan visi-misinya secara otomatis dan mereka akan mendapatkan simpati dari rakyat.
“Secara nasional, kita optimis karena berbagai survei masih dinamis. Tapi kami yakin masyarakat sudah cerdas, sudah kerja, sudah pintar.” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan di kontestasi politik 2024 semoga membangun komunikasi yang segar, penuh gairah, kesannya jangan berkelahi.
“Satu pikiran bahwa potensi di Tasikmalaya yaitu Kader PDI Perjuangan yang kompak, itu aset penting dalam pemenangan dengan dilakukan secara gotong-royong. Kitalah yang menciptakan pemimpin, maka saya minta kepada seluruh jajaran, menangkan partai PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo.” jelasnya.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
Ade mengatakan selain tugas kepartaian, disisi lain pihaknya sebagai Bupati Tasikmalaya sebagai pembina politik.
"Selaku pembina politik, saya harus mengakrabkan, menyamakan persepsi di antara partai lain,” ujarnya.
Sejatinya, kata Ade, demokrasi dibatasi oleh dua hal yakni norma aturan dan etika.
“Dalam berpolitik itu sopan santun harus di kedepankan karena orang yang kehilangan etika, pasti meninggalkan norma demi sekedar ingin memperjuangkan nafsu saja.” pungkasnya.