Ikuti Kami

Mengganti Kandang Banteng Jadi Lumbung Padi, Hanya Mimpi

Sebutan Jateng adalah Kandang Banteng diperoleh karena memang di sana pangan tercukupi, banyak rumput.

Mengganti Kandang Banteng Jadi Lumbung Padi, Hanya Mimpi
Ilustrasi. Jateng Tetap Kandang Banteng.

Jakarta, Gesuri.id - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, merespons pernyataan Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik, yang ingin mengubah Jawa Tengah (Jateng) dari 'Kandang Banteng' menjadi 'Lumbung Padi (Prabowo-Sandi)'. Aria mengatakan apa yang disampaikan Tim Prabowo-Sandi keliru.

Baca: Tantangan Andi Arif kepada Jokowi Dinilai Blunder

Aria menilai pernyataan itu mengesankan seolah Kandang Banteng bukanlah lumbung padi. Justru, Aria menjelaskan, sebutan Jateng adalah Kandang Banteng diperoleh karena memang di sana pangan tercukupi, banyak rumput, sehingga "banteng-banteng" betah tinggal di Jateng.

"Metaforanya seperti itu, banteng-banteng lebih betah di sini (Jateng), kan anggapan dari tim mereka keliru," jelas Aria, Rabu, (2/1).

"Mimpi untuk mengubah Kandang Banteng di Jateng menjadi Lumbung Padi, terkesan antagonis," tutur Aria.

Politikus PDI Perjuangan itu pun mengatakan jika mau masuk Kandang Banteng tetapi tidak siap dengan habitatnya, maka mesti bersiap bakal ditanduk keluar dari Jateng.

"Banteng-banteng akan menanduk keluar mereka dari Jateng," kata Aria.

Baca: Hendi: Jateng Tetap Kandang Banteng, Ini Datanya

Untuk diketahui, Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik, mengatakan, timnya ingin mengubah anggapan bahwa Jateng adalah basis pendukung PDI Perjuangan berserta partai-partai pendukung Jokowi-Ma'ruf. Ia menyebut Jateng akan berubah menjadi basis pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Stigma itu mau kami ubah di 2019. Stigma Jawa Tengah adalah kandang banteng akan kami ubah jadi tumbuhnya lumbung PaDi alias Prabowo-Sandi," ujar Taufik, Rabu (2/1).

Quote