Ikuti Kami

Pasca Debat, Tidak Ada Pilihan Lain Selain Jokowi

Nelson: Untuk NTT boleh dikata milik Jokowi. Tidak ada pilihan lain selain Jokowi.

Pasca Debat, Tidak Ada Pilihan Lain Selain Jokowi
Nelson Matara, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT). (kanan).

Kupang, Gesuri.id - Debat kedua Calon Presiden putaran kedua, Minggu (17/2) lalu di Hotel Sultan Jakarta dianggap menguntungkan kandidat petahana Joko Widodo (Jokowi). “Dari hasil debat tadi malam, Jokowi sangat diuntungkan. Karena itu untuk NTT boleh dikata milik Jokowi. Tidak ada pilihan lain selain Jokowi,” kata Nelson Matara, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (18/2).

Baca: Jokowi: Soal Kepemilikan Lahan Prabowo Bukan Urusan Personal

Nelson Matara mengatakan Jokowi memiliki pengalaman memimpin dan tampil luar biasa dalam debat itu. Mantan Wali Kota Solo itu juga mengajukan data–data hasil karya selama ini. "Termasuk yang dialami warga NTT ,” kata Nelson Matara.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua DPD Demokrat NTT, Pius Rengka, bahwa debat semalam membawa keuntungan bagi Capres nomor urut 01 itu. "Dari perdebatan putaran kedua Capres kali ini nampak jelas Jokowi sangat diuntungkan. Bisa merubah pilihan masyarakat NTT, yang tadinya cenderung memilih capres lain tak tertutup kemungkinan beralih ke Jokowi," kata Pius Rengka.

Dari sisi debat Jokowi diuntungkan karena karena menguasai suasana debat dan menjawab semuanya dengan data.

"Saya lihat Pak Prabowo mati langkah betul ketika Jokowi menyebut kepemilikan tanah Prabowo di Kalimantan dan Aceh. Dengan sangat terang Jokowi menyebut bahwa pembagian tanah itu tidak akan terjadi di masanya dia. Ini dampak politisnya sangat besar mempenagruhi pemilih ," kata Pius Rengka.

Di sisi lain, Pius Rengka juga memuji kejujuran Prabowo Subyanto karena memuji Jokowi. “Kita harus angkat topi untuk Prabowo. Karena dengan sportif memuji Jokowi," kata Pius .

Baca: Abah Anton Puji Program Jokowi ke Petani dan Nelayan

Mantan anggota DPRD NTT ini juga mengatakan pihak KPU juga harus bisa mengatur agar dalam debat itu seharusnya mereka bisa debat dengan satu pertanyaan terbuka.

“Seharusnya bisa diatus satu sesi yakni pertanyaaan terbuka agar mereka bisa saling memotong. Ini kan debat tertata. Jadi ketika diserang oleh satu pihak, pihak lainnya tidak ada kesempatan untuk menjawabnya," katanya.

Quote