Ikuti Kami

PDI Perjuangan Berhati-hati Usung Paslon di Pilkada Riau

PDI Perjuangan harus memastikan Paslon yang diusungnya harus benar-benar solid.

PDI Perjuangan Berhati-hati Usung Paslon di Pilkada Riau
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Riau, Syafaruddin Poti.

Pekanbaru, Gesuri.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Riau, Syafaruddin Poti menegaskan partainya sangat berhati-hati dalam mengusung Pasangan Calon (Paslon) di Pilkada Riau.

Karena itu, sampai hari ini baru satu Surat Keputusan (SK) dukungan yang diserahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) kepada kadernya di Riau, yakni kepada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kuansing, H Halim.Dukungan kepada Halim sendiri diberikan selang beberapa hari usai Halim mendapatkan SK dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baca: Rasional dan Etis, Pilkada Serentak Diundur ke Tahun 2021

Halim akan berpasangan dengan Ketua DPD PAN Kuansing, Komperensi.

"Yang pertama harus kita sadari, PDI Perjuangan tak bisa mengusung sendiri, tentu harus ada komunikasi dengan koalisi, harus menyamakan persepsi, kemudian kita lihat dari survey yang ada," kata Poti, Jumat (24/7).

Tak hanya itu saja, PDI Perjuangan harus memastikan Paslon yang diusungnya harus benar-benar solid. Poti tak ingin nanti ketika sudah diberikan SK Paslon ini gagal di tengah jalan.

"Kan ada contoh kasus, sudah keluar SK nya, rupanya pasangan ini tidak jadi. Saya tak mau bilang partainya apa, tapi ada partai yang SK-nya dikeluarkan dan diserahkan langsung oleh Ketum DPP, rupanya tak jadi maju. Ini kan artinya, sama saja dengan menampar wajah Ketum. Itu makanya kita harus hati-hati," jelasnya.

Lebih jauh, Poti menambahkan, kemungkinan besar SK dari DPP selanjutnya akan turun pada akhir bulan Juli ini atau paling lambat awal Agustus, mengingat awal September pasangan sudah melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Poti menyebut itu jauh lebih baik, daripada diberikan cepat-cepat tapi malah tidak jadi.

Baca: Pilkada 2020, PDI Perjuangan Kalbar Siap “Tancap Gas”

"Untuk apa waktu panjang tapi tak jadi? Koalisi ini kan sama kayak pernikahan, pernikahan itu kan sakral. Rupanya restu dari wali lainnya tak ada, ijab qabul-nya tak jadilah," tuturnya.

"Intinya kita sudah memberi pertimbangan, pemetaan, hasil survey, uji kelayakan, partai koalisi ke DPP. Jadi tinggal pengumuman saja. Doakan saja target kemenangan 60 persen bisa kami capai," pungkasnya

Quote