Ikuti Kami

PDI Perjuangan, Liga Kampung U-17, dan Upaya Meraih Simpati Pemilih Muda

Final Piala Soekarno Liga Kampung U-17 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Jumat malam.

PDI Perjuangan, Liga Kampung U-17, dan Upaya Meraih Simpati Pemilih Muda
Calon presiden Ganjar Pranowo menghadiri final Soekarno Cup, Liga Kampung, di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (3/11/2023) malam.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menggelar turnamen sepak bola Piala Soekarno Liga Kampung U-17 dengan laga final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam. Kegiatan itu diklaim untuk memunculkan supremasi sepak bola dari kampung guna membangun bibit-bibit kesebelasan.

Final Piala Soekarno Liga Kampung U-17 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Jumat malam itu mempertemukan kesebelasan Sulawesi Selatan melawan Bali. Pertandingan berlangsung sengit.

Sejak awal laga, kedua tim menunjukkan semangat dalam bertanding. Di babak pertama Bali memimpin dengan unggul 2-0 atas Sulawesi Selatan. Gol masih terjadi pada babak kedua yang berakhir dengan keunggulan kesebelasan Bali dengan skor 3-0.

Pertandingan tersebut dihadiri ribuan simpatisan, kader, dan beberapa elite PDI Perjuangan. Gemuruh penonton tak terhindarkan saat menyaksikan gol demi gol tercipta.

Di pengujung pertandingan, perhatian penonton tertuju pada kehadiran bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Ganjar menyapa penonton dan membagikan medali serta hadiah.

”Dalam permainan bola ada latihan. Tidak ada yang instan, semua berproses dengan latihan. Latihannya sangat bagus. Di dalamnya ada kerja sama tim, leadership (kepemimpinan), dan tentu saja ini pertarungan yang butuh wasit. Maka, wasit pun harus netral,” ujar Ganjar.

Ganjar menuturkan, semuanya akan membawa kualitas permainan masing-masing. Inilah sepak bola, yang menurut dia, mesti dimulai dari kelas kampung. Melalui proses semacam ini pula diharapkan akan muncul bibit-bibit unggul yang berprestasi di kemudian hari.

Proses yang dilalui juga diharapkan menghasilkan atlet yang hebat, sportif, yang ikut aturan dan kelak menjadi juara. Itulah hal yang mesti diapresiasi pemain, wasit, dan pelatih.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa bermain di GBK merupakan mimpi anak-anak kampung. Karena itulah, beberapa kepala daerah dari PDI-P berupaya mewujudkan mimpi itu dengan mendukung mereka berlaga di Liga Kampung.

”Biasanya di setiap kabupaten mereka (anak-anak) memiliki mimpi bermain sepak bola di GBK. Ya sudah kami hadirkan main di GBK hari ini (Jumat malam) sehingga mimpi mereka terlaksana,” tutur Hasto.

Dari Liga Kampung pula diharapkan muncul supremasi bola dari kampung. Itulah yang menurut Hasto menjadi pesan utamanya. Karena itu, Hasto mengajak semua pihak untuk membangun kesebelasan andal dari kampung-kampung.

”Itulah yang dipelopori kader-kader PDI Perjuangan. Ini (Liga Kampung) akan menjadi kegiatan tahunan dari kami (PDI Perjuangan). Tapi, memang nanti akan dimulai betul-betul prosesnya dari kepala daerah atau wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan wajib mengadakan turnamen sepak bola antarkampung,” kata Hasto.

Simpati kaum muda

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai, Liga Kampung merupakan salah satu strategi mendapatkan simpati dari kalangan pemilih muda. Pada Pemilu 2024, jumlah pemilih muda lebih dari separuh total pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).

”Sepak bola penggemarnya banyak dan digandrungi kalangan muda. Para pemainnya juga muda, maka saya melihat tanda-tanda dari PDI-P, dalam hal ini pasangan Ganjar-Mahfud, ingin menggaet suara dari pemilih muda,” ungkapnya.

Quote