Ikuti Kami

Petani Sawit Rakyat Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

"Sawit itu untuk republik ini ibarat ayam bertelur emas, namun sayangnya Industri sawit ini terus menerus dipersulit,” kata Maruli.

Petani Sawit Rakyat Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Jakarta, Gesuri.id - Kalangan petani sawit sawit mendukung paslon capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud karena diyakini mampu memberikan kesejahteraan dan kemajuan pelaku sawit dari hulu hingga hilir.

Hal itu disampaikan tokoh petani sawit rakyat, Maruli Gultom dalam deklarasi Petani Sawit Rakyat Dukung Ganjar-Mahfud yang diadakan Majalah InfoSAWIT dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Jakarta, Kamis (1/2/224).

“Jadi saya memetik hikmahnya, sawit itu untuk republik ini ibarat ayam bertelur emas, namun sayangnya Industri sawit ini terus menerus dipersulit,” kata Maruli.

Kata Maruli, industri sawit tidak diganggu saja pastinya akan bisa berkembang dengan sendirinya.

“Biasanya kami di perusahaan sawit melakukan short analyzing, kebijakan pemerintah itu semestinya masuk ke segi opportunity, namun faktanya government regulation, justru menjadi ancaman,” kata Maruli.

Padahal dari sektor kelapa sawit, pemerintah telah memperoleh keuntungan berupa pajak.

Dan saat ini bahkan sektor sawit telah menerapkan kebijakan moratorium sawit dan tidak ada ijin bari dibuat untuk sektor sawit.

Alasan kedua, kata Maruli, komposisi lahan di Indonesia sebanyak 41 persen adalah dikelola petani sawit kecil.

Sebab itu dana yang ada di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar 40 persen itu sejatinya berasal dari petani.

“Kalau memang mau digunakan untuk sektor sawit maka harusnya 40 persen disalurkan ke petani, jangan didominasi ke pengusaha sawit besar, sekarang berapa besar petani sawit menerima dana dari BPDPKS itu, jangan dana itu dirampok buat yang lebih kaya, ini jadi kacau,” katanya.

Ketiga, kata Maruli, petani sawit kecil kecil itu untuk bisa segera memenuhi legalitas lahannya, sehingga semua bisa tertib, apa yang sudah ada sekarang harus dijaga, bila memang di lokasi sawit masuk status kawasan hutan, statusnya bisa di ubah, supaya lahan tersebut menjadi sah.

Sementara diungkapkan Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Danang Girindrawardana, sektor sawit di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian negara,  menjadi andalan ekspor CPO dan turunannya.

Saat ini, 40 persen dari komposisi industri ini dipegang petani.

Sisanya dikuasai oleh perkebunan sawit besar dan perkebunan sawit milik negara.

Meskipun potensinya besar, produksi sawit Indonesia cenderung menurun, dan produktivitas lahan petani masih rendah.

Beberapa kendala, seperti kebijakan minyak goreng sawit yang masih menjadi masalah, turut memperumit situasi.

Selanjutnya anggota komunitas sawit yang peduli dengan masa depan industri, Mansuetus Darto yang juga Koordinator Petani Sawit untuk Ganjar-Mahfud, mengatakan adanya pertimbangan politis dan visi mereka yang dinilai mampu membawa perubahan positif pada sektor sawit Indonesia.

Dari segi politis, pentingnya keterlibatan publik dalam pengambilan kebijakan tidak  dapat diabaikan.

Ganjar-Mahfud dianggap memiliki ruang publik yang terbuka dan kapasitas pengambil kebijakan yang relatif pintar.

Tradisi blusukan yang telah menjadi budaya Ganjar Pranowo menjadi nilai tambah, memastikan bahwa pemimpin dapat tetap terhubung dengan masyarakat di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi.

Dalam konteks bisnis, lanjutnya, lebih dari 80 persen perwakilan rakyat di DPR dan MPR mewakili golongan  pebisnis atau pengusaha.

“Oleh karena itu, kepemimpinan yang memahami masyarakat bawah, seperti yang dimiliki Ganjar-Mahfud, dianggap penting agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan kelompok besar tetapi juga masyarakat kecil, terutama para petani,” ungkap Darto.

Kedua, kata Darto, referensi dari kepemimpinan Ganjar menunjukkan visi untuk membangun Badan Usaha Milik Petani (BUMP).

Langkah ini, yang sudah dirintis di Jawa Tengah, dianggap sebagai dukungan nyata terhadap usaha masyarakat di sektor sawit.

Dengan memfokuskan pada hulu dan hilir industri, Ganjar-Mahfud diharapkan dapat menggerakkan inovasi dan memperkuat ikon industrialisasi di tingkat masyarakat.

Dalam konteks hilirisasi, kata Darto, Ganjar-Mahfud diharapkan dapat membawa terobosan baru yang menguntungkan seluruh masyarakat, bukan hanya kelompok besar.

“Dalam perspektif kebijakan Uni Eropa terkait masalah lingkungan, diperlukan dasar nasional yang jelas untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan orang kaya dan miskin,” kata Darto.

Ketiga, Ganjar telah membicarakan gagasan terkait petani.

Menurutnya, data petani yang akurat menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah.

Ganjar-Mahfud dianggap sebagai kekuatan yang mampu menyusun kebijakan yang berbasis pada data nyata, tidak hanya retorika politik semata.

“Dukungan terhadap Ganjar-Mahfud bukan hanya soal pilihan politik, tetapi juga keyakinan bahwa mereka memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam industri sawit Indonesia. Melalui kepemimpinan yang inklusif dan visi yang berkelanjutan, diharapkan komunitas sawit dapat melihat perkembangan positif dan peningkatan kesejahteraan bagi semua pemangku kepentingan dalami ndustri ini,” tandas Darto.

Quote