Ikuti Kami

Relawan Sobat Ganjar Papua: Pencopotan Baliho Contoh Demokrasi yang Buruk di Indonesia

Terasa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dengan adanya kasus pencopotan baliho di mana-mana.

Relawan Sobat Ganjar Papua: Pencopotan Baliho Contoh Demokrasi yang Buruk di Indonesia
Relawan Sobat Ganjar Papua.

Jayapura, Gesuri.id - Pemilu yang jujur dan adil dilahirkan melalui proses demokrasi berdaulat dan bermartabat.

Namun demikian, terasa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dengan adanya kasus pencopotan baliho di mana-mana.

Saat ditemui di Kantor bawaslu Kabupaten Jayapura, Ketua Relawan Sobat Ganjar Papua Jems Ruamba mengatakan, menyesali hal ini terjadi sebagaimana laporan yang diadukan terkait pencopotan baliho Ganjar di Bandara Sentani, Jayapura.

“Terlepas saya sebagai Ketua Relawan Sobat Ganjar, namun sebagai anak muda Indonesia yang ada di Papua membutuhkan teladan dari senior-senior dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara,” kata Jems Ruamba.

Menurutnya, fenomena pencopotan baliho dimana-mana adalah suatu kemunduran demokrasi di Indonesia.

“Kami relawan sobat ganjar Papua berharap, penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, TNI-Polri, masyarakat melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagaimana yang dicontohkan calon Presiden kami, Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan melaporkan pencopotan baliho berisi sambutan 'Rakyat Papua Bersama Ganjar-Mahfud' ke Bawaslu Provinsi Papua.

Langkah ini diambil menyusul pencopotan baliho sambutan kedatangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo di jalan utama dekat Banadara Sentani Jayapura pada Selasa (21/11/2023) siang.

Laporan itu disampaikan Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) Provinsi Papua di Kota Jayapura, Kamis (23/11/2023) malam.

Wakil Ketua Bidang Hukum DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua, Baharudin Farawowan, mengatakan pelaporan tersebut setelah pihaknya mengumpulkan keterangan saksi di lapangan.

“Setelah menerima informasi dari pemberitaan media, tim kemudian melakukan investigasi secara langsung ke lokasi papan reklame di Bandara Sentani,” ujar Baharudin.

Baharudin Farawowan terjun langsung ke lokasi didampingi Sekretaris BBHAR Papua Abdul Haris Nepe.

Menurutnya, sudah tidak ada lagi baliho yang terpasang di papan reklame tersebut.

Pihaknya lalu mendatangi warga sekitar untuk menanyakan kebenaran informasi itu, sebagaimana diberitakan.

“Berdasarkan kesaksian masyarakat sekitar, bahwa benar ada pencopotan baliho Ganjar-Mahfud oleh dua orang anak muda sekitar 2/3 sebelum kedatangan Calon Presiden Ganjar Pranowo di Jayapura,” ungkapnya.

Quote